Mengapa Tikus Sering Digunakan Sebagai Obyek Percobaan Farmasi?

Sabtu 29-06-2024,09:46 WIB
Reporter : Hariadi
Editor : Hariadi

Tikus juga memiliki sistem organ yang cukup mirip dengan manusia, memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari penyakit dan pengobatan pada tikus sebelum menerapkannya pada manusia.

BACA JUGA: Banyak yang Belum Tahu, Lalat Ternyata Benci Warna Kuning

Biaya Rendah

Tikus memiliki siklus reproduksi yang cepat dan dapat berkembang biak dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk mendapatkan data yang cukup dalam waktu yang relatif singkat. 

Selain itu, biaya pemeliharaan tikus relatif rendah dibandingkan dengan hewan percobaan lainnya seperti primata atau hewan besar lainnya. Faktor-faktor ini menjadikan tikus sebagai pilihan ekonomis dalam penelitian skala besar.

BACA JUGA: Mengapa Udara Menjadi Gerah Menjelang Hujan?

Mudah Dimodifikasi Secara Genetik

Teknologi rekayasa genetika telah memungkinkan para ilmuwan untuk memodifikasi gen tikus dengan mudah. Dengan teknik seperti CRISPR-Cas9, para peneliti dapat membuat tikus transgenik atau knockout untuk mempelajari fungsi gen tertentu dan memahami peran gen tersebut dalam penyakit manusia. 

Misalnya, tikus yang dimodifikasi untuk mengembangkan kanker dapat digunakan untuk menguji efektivitas obat kanker baru.

BACA JUGA: Lagi Musim Nanas Nih, Apa Saja Manfaatnya Buat Kesehatan?

Penggunaan yang Luas

Tikus digunakan dalam berbagai bidang penelitian, termasuk biomedis, farmakologi, psikologi, dan ilmu saraf. Dalam penelitian biomedis, tikus sering digunakan untuk mempelajari penyakit kardiovaskular, diabetes, dan berbagai jenis kanker. 

Dalam psikologi dan ilmu saraf, tikus digunakan untuk mempelajari perilaku, memori, dan fungsi otak lainnya. Penggunaan yang luas ini menunjukkan fleksibilitas tikus sebagai model penelitian yang dapat diandalkan.

Meskipun penggunaan tikus dalam penelitian memiliki banyak manfaat, ada juga pertimbangan etis yang harus diperhatikan. Penelitian yang melibatkan hewan harus mematuhi regulasi ketat yang memastikan kesejahteraan hewan. 

Institusi penelitian harus memiliki komite etika yang meninjau dan menyetujui semua prosedur penelitian untuk memastikan bahwa hewan tidak mengalami penderitaan yang tidak perlu.

BACA JUGA: Film Pendek "Hantu Banyu" Dorong Upaya Memajukan Perfilman dan Desa Wisata di Kaltim

Kategori :