Dinkes Berau Tegaskan Pentingnya Pencegahan Stunting Sejak Dini

Rabu 26-06-2024,17:20 WIB
Reporter : Rizal
Editor : Tri Romadhani

 

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau, Lamlay Sarie, menyampaikan pentingnya pencegahan stunting sejak dini.

Terlebih target tahunan penurunan prevalensi stunting pada 2023 sebesar 17,5 persen dan tahun 2024 ditargetkan menjadi 14 persen.

 

Selama ini persoalan stunting memang terus dibicarakan. Bahkan menjadi fokus karena sangat berdampak serius bagi pembangunan daerah di masa depan.

 

“Sehingga memang perlu ada solusi terbaik. Misalnya, dengan memberi makanan tambahan dan juga bantuan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu,” ucapnya, Rabu (26/6/2024).

Diketahui, berdasarkan data Dinkes Berau, angka stunting di Bumi Batiwakkal pada tahun 2023 lalu masih mencapai 21,6 persen. Jumlah itu melebihi standar yang ditetapkan WHO di bawah 20 persen.

BACA JUGA : Pemkot Samarinda Lakukan Berbagai Upaya untuk Turunkan Angka Stunting

 

Menurutnya, penanganan stunting di Berau secara khusus harus menyasar keluarga tidak mampu. Pasalnya, anak-anak tersebut paling beresiko.

 

“Anak-anak yang berisiko stunting ini biasanya berasal dari rumah tangga tidak mampu. Sehingga memang butuh bantuan sosial," tuturnya.

 

Banyak orang tua yang tidak memahami pentingnya gizi yang harus diberikan kepada anak-anak usia dini. Sebab, stunting tidak hanya menyerang keluarga tidak mampu saja.

 

"Selain pemahaman gizi, penting juga pemaparan tentang kemandirian keluarga, gerakan masyarakat hidup sehat, gerakan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), gerakan bersama wujudkan kelas gizi balita," tuturnya.

BACA JUGA : KPU Berau Hitung Ulang Surat Suara dari 6 TPS

 

Dijelaskannya, standar penilaian stunting berbeda dengan gizi buruk. Kalau gizi buruk indikator penilaiannya berasal dari program gizi. Masing-masing program pun memiliki pengampuhnya.

 

“Stunting bukan gizi buruk. Ada standarnya. Kalau untuk stunting, patokan utama itu tinggi badan tambah juga berat badan,” jelasnya.

 

Pihaknya akan berupaya untuk menekan angka stunting di Berau dengan mencetuskan program-program yang bermanfaat, terutama yang bisa mengatasi permasalahan yang berasal dari rumah tangga tidak mampu.

BACA JUGA : Mengenal Zhang Ziyu, 'Raksasa' Cina yang Bikin Tim Basket Putri Indonesia Terbantai 109-50

 

“Untuk masalah stunting, gizi buruk, ibu hamil, kita sudah punya anggarannya masing-masing. Dan kita berharap bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi,” pungkasnya.

 

Untuk diketahui, penanganan stunting menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Keseriusan tersebut dibuktikan dengan alokasi anggaran dan intervensi khusus yang disalurkan kepada seluruh kabupaten dan kota di Kaltim.

 

Pemprov Kaltim tahun ini fokus mendukung penurunan dan pencegahan stunting di kabupaten dan kota.

Kategori :