Pemkab Berau ditegaskannya berkomitmen untuk terus melaksanakan pembangunan yang ramah lingkungan, menggali potensi yang ada dengan melibatkan seluruh stakeholder.
BACA JUGA : Pemkab Badung Beri Bantuan Rp 2,9 Miliar Percepat Pembangunan Pura Pertiwi Agung Kaharingan
Termasuk mewujudkan pembangunan ekonomi biru untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Berau.
“Pembangunan berkelanjutan menjadi komitmen kami dan kita semua, untuk mengelola lingkungan dengan baik demi kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Sri Juniarsih, secara khusus mengundang seluruh partisipan high level forum CTI-CFF untuk berkunjung ke Kabupaten Berau.
Berwisata dan bahkan berinvestasi membangun Bumi Batiwakkal.
“Tentu kami sangat terbuka untuk datang dan berkunjung ke daerah kami, berwisata menikmati keindahan alam di kawasan penyangga ibu kota Nusantara,” tandasnya.
BACA JUGA : Gerbangtara Diharapkan Jadi Wadah Pemuda Beri Kontribusi Pembangunan IKN
Sementara itu, Utusan Seychelles untuk ASEAN dan juga Founder Blue Institute Seychelles, Nico Barito, mengatakan forum penting ini menjadi ajang membangun dan memperkuat kerjasama pembangunan kelautan berkelanjutan dengan mekanisme Regional dan sub regional untuk melestarikan laut dan tetap melengkapi pertumbuhan ekonomi masyarakat disekitarnya.
“Bagaimana membangun investasi dan juga meningkatkan ekonomi masyarakatnya,” ucapnya.
Turut mendampingi Bupati Berau, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, Ilyas Natsir, Plt Kepala Dinas Perikanan Berau, Jaka Siswanta dan Ketua Tim Percepatan Pembangunan Maratua, Meiliana.
Untuk diketahui, CTI-CFF adalah Inisiatif Segitiga Karang untuk Terumbu Karang, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (CTI-CFF) adalah kemitraan multilateral enam negara yang bekerja sama untuk melestarikan sumber daya laut dan pesisir yang luar biasa dengan mengatasi isu-isu penting seperti ketahanan pangan, perubahan iklim, dan keanekaragaman hayati laut.
BACA JUGA : Pemkab Paser 'Digantung' ANRI, Pembangunan Depot Arsip Regional Belum Pasti
Ini merupakan kerja sama multilateral pertama yang berfokus pada ketahanan pangan melalui pengelolaan sumber daya alam laut yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak perubahan iklim.
CTI-CFF dibentuk pada tahun 2009 dan beranggotakan pemerintah Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon dan Timor-Leste (“CT6”) yang mewakili penjaga kawasan Segitiga Terumbu Karang. (Prokopim Pemkab Berau)