Dewan Minta Tarif Tol Balsam Dipangkas

Minggu 22-12-2019,20:59 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Samarinda, DiswayKaltim - Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah memotong tarif tol Balikpapan-Samarinda (Balsam). Diketahui, sebelumnya santer diberitakan tarif tol yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo itu senilai Rp 1.000 per kilometer. Secara keseluruhan, panjang tol tersebut 99,35 kilometer. Artinya, jika tol berfungsi secara keseluruhan, maka pengguna tol mesti merogok kocek Rp 100 ribu. "Kalau bisa dikurangin. Misalnya Rp 50 ribu atau Rp 60 ribu. Artinya per kilometer Rp 500 rupiah. Ini kan maunya masyarakat," sebut Sigit kepada Disway Kaltim belum lama ini. Meski begitu, umumnya masyarakat sangat senang dengan keberadaan tol tersebut. Waktu perjalanan lebih pendek dari Balikpapan ke Samarinda. Di jalan umum, untuk menempuh jarak tersebut dibutuhkan tiga jam. Sedangkan di jalan tol hanya satu jam. "Lebih enaklah bagi pengguna jalan. Dari KM 13 ke Jembatan Mahkota itu hanya 45 menit. Jadi lebih cepat dan enak," sebutnya. Namun pembangunan jalan tol tersebut belum rampung. Karena itu, Sigit mendesak pemerintah segera menyelesaikannya. Supaya masyarakat Kaltim dapat memanfaatkan seluruh ruas jalan tol dari Balikpapan ke Samarinda. Ia menekankan, penyelesaian proyek tol Balsam mesti menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemerintah daerah diminta tak lagi menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk jalan tol tersebut. "Sepenuh serahkan ke pusat. Kita sdh berkomitmen. Artinya, Pak Gubernur juga berkomitmen untuk jalan-jalan besar seperti itu pakai dana dari pusat," sarannya. Penggunaan APBD, lanjut Sigit, sebaiknya diarahkan untuk memperbaiki jalan provinsi di semua kabupaten/kota di Kaltim. "Banyak juga jalan provinsi yang rusak parah. Misalnya di Kubar, Kukar, dan Kutim. Sebaiknya itu yang diperbaiki. Jalan tol diinvestasikan atau gunakan APBN," imbuhnya. (adv/qn/hdd)

Tags :
Kategori :

Terkait