BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Seorang anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Aiptu Ardian Wempi Antariksa menjadi korban amukan massa, saat berupaya mengamankan seorang terduga pencabulan.
Peristiwa ini terjadi di Graha Indah, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Kamis (14/3/2024) malam.
Wempi mengatakan bahwa pada saat itu dirinya tengah menjalankan ibadah salat tarawih ketika menerima telepon dari ketua RT setempat. Telepon tersebut melaporkan adanya keributan di kampungnya, terkait dugaan pencabulan seorang anak berusia 4 tahun.
BACA JUGA: Ayo Serbu! Jamaah Tarawih di Masjid ini Berkesempatan Dapat Hadiah Umrah
Setelah itu, dirinya bergegas menuju lokasi kejadian. “Pas saya sampai sana, sudah ada itu puluhan warga. Mereka berkerumun di sebuah rumah, bawa sajam,” ungkap Wempi pada Minggu (17/3/2024).
Wempi pun langsung menyusup ke dalam rumah tersebut. Disana, Wempi menemukan seorang pria yang sudah babak belur, diduga akibat dihakimi massa.
“Saya langsung menenangkan situasi dan menjelaskan kepada warga, main hakim sendiri itu tindakan yang tidak dibenarkan,” jelasnya.
BACA JUGA: Dua Kakak Beradik di Samarinda Diperkosa Ayah Kandung Sejak SD
Namun, kata Wempi, warga tidak mengindahkan imbauannya. Dan Ia pun turut menjadi sasaran amuk warga.
Menurutnya, para warga salah paham dan mengira bahwa dirinya melindungi pelaku dugaan pencabulan tersebut.
“Saat itu saya sendirian, karena teman saya Babinsa sedang jadi imam salat tarawih. Pas lagi dikeroyok itu, saya berusaha menghubungi teman saya di Polsek Utara,” lanjut Wempi.
Lalu Wempi mengatakan bahwa bantuan akhirnya datang selang beberapa lama, karena pada saat bersamaan ada kejadian lain. Yaitu seorang wanita yang melakukan percobaan bunuh diri dengan memanjat tower provider di Kawasan Sumber Rejo. Hal inilah yang menyebabkan personel kepolisian terfokus pada kejadian di sana.
BACA JUGA: Tanggapan Striker Vietnam Soal Pemain Naturalisasi Indonesia: ‘Biasa Aja’
Setelah itu, beberapa anggota polisi dan Babinsa pun tiba di lokasi dan segera memberikan pertolongan kepada Wempi. Dan terduga pencabul turut diamankan.
Namun, sebelum meninggalkan lokasi, ia sempat memperingatkan massa bahwa jika terduga pencabul dibunuh, warga yang melakukan tindakan anarkis akan diproses secara hukum.