"Karena ini juga (patriarki) semakin berkontribusi dalam kasus-kasus angka kekerasan dalam rumah tangga. Nah, kalo pun kita memberikan penyadaran pada Gen Z ketika memutuskan pilihan menikah,” ujarnya.
Maka, kata Tiasri Wiandani, perlu memahami bagaimana di dalam membangun keluarga yang sehat dan budaya setara, saling menghormati dan menghargai pasangannya tidak melanjutkan budaya patriarki.
"Perkawinan tanpa dibekali pemahaman dan bagaimana penyadaran secara substansi berpotensi dalam angka kasus kasus kekerasan dalam rumah tangga juga tinggi," pungkasnya.