Pemerintah Tambah Alokasi Pupuk Subsidi 2024 Menjadi 9,55 Juta Ton

Rabu 28-02-2024,10:30 WIB
Editor : Hariyadi

NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menaikkan kuota pupuk pada anggaran tahun 2024 dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman usai mengikuti rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

BACA JUGA: Kurang Air, Ribuan Hektare Sawah di Kaltim Beralih Fungsi

“Diputuskan dalam ratas, atas arahan Bapak Presiden, keputusan Bapak Presiden jumlah kuantum pupuk dari anggarannya tahun 2024 4,7 juta ton dinaikkan menjadi 9,55 juta ton tahun 2024,” ujar Amran, dikutip dari laman Sekretaris Kabinet (Setkab) RI.

Pemerintah berharap, tambahan kuota pupuk ini dapat menjawab kerisauan petani terhadap ketersediaan pupuk bersubsidi. 

Mentan memastikan, ketersediaan pupuk nasional saat ini dalam kondisi cukup. 

BACA JUGA: Polisi Tangkap 4 Tersangka Pengeroyok Santri Ponpes Al Hanifiyyah Kediri, Motifnya Diungkap

Amran berhadap, para petani dapat fokus untuk meningkatkan produktivitas guna mewujudkan swasembada pangan.

“Ini kabar baik, kabar untuk petani, seluruh petani Indonesia. Insyaallah petani tidak usah lagi risau, khawatir dengan pupuk,” ujarnya.

Terkait ketersediaan beras, Mentan memperkirakan akan ada penambahan pasokan seiring dengan panen raya pada beberapa bulan mendatang.

BACA JUGA: Diduga Kelebihan Muatan, Truk Fuso Bermuatan Kardus Terguling di Balikpapan

“Tanaman kita di bulan Desember, Januari, Februari itu kurang lebih di atas satu juta hektare. Artinya apa? Produksinya itu 3,5 juta ton diperkirakan di bulan Maret, kemudian bulan April dan Mei itu di atas daripada kebutuhan, jadi insyaallah aman,” katanya.

Amran menegaskan, pihaknya juga terus berupaya untuk mengurangi dampak fenomena El Nino terhadap sektor pertanian.

BACA JUGA: Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Berau Gelar Unjuk Rasa, Tuntut Penambang yang Serobot Lahan Penelitian

“Kita melakukan akselerasi tanam dengan melakukan pompanisasi di Pulau Jawa, memompa air sungai yang ada, seperti Jawa Timur, Sungai Bengawan Solo, Cimanuk dan seterusnya, kita pompa ke sawah-sawah, upland, sawah-sawah tadah hujan itu kita pompa naik. Itu strategi untuk memitigasi risiko El Nino. Kemudian, yang kedua adalah kita optimalisasi lahan rawa yang IP-nya itu hanya satu kali, kita jadikan dua kali dan tiga kali,” tandasnya.

Kategori :