Sebelumnya, BMKG mendeteksi 24 titik panas pada Ahad (18/2) di Kabupaten Kutai Timur.
Titik panas yang terdeteksi hanya di satu kabupaten ini tersebar di empat kecamatan, yakni Sangatta Utara tiga titik, Bengalon 16 titik, Kaubun satu titik, dan Kecamatan Rantau Pulung 4 titik.
BACA JUGA: Kasus DBD Kaltim Tembus 1.551 Orang, 7 Meninggal Dunia
Meski akhir-akhir ini cuaca panas ekstrem terjadi di Kalimantan Timur, namun BMKG menyebut bukan karena sudah memasuki musim kemarau.
Koordinator Bidang Data dan Informasi pada BMKG Balikpapan, Diyan Novrida mengatakan, hal ini dipengaruhi oleh pola angin yang menyebabkan pertumbuhan awan konvektif penghasil hujan tidak maksimal.
Kondisi ini patut diwaspadai, karena kondisi ini berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan.
"Kombinasi suhu tinggi dan angin kencang dapat menimbulkan gesekan pada daun dan ranting kering, yang berpotensi memicu api dan kebakaran lahan," papar Diyan.