Ini Temuan Tim Unmul di Kukar; Kemiskinan Picu Perdagangan Manusia, KDRT, dan Eksploitasi Anak

Rabu 29-11-2023,08:21 WIB


--

Kukar, NOMORSATUKALTIM- Kemiskinan menjadi faktor utama pemicu terjadinya perdagangan manusia, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan eksploitasi anak di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). 

Setidaknya ini menjadi temuan tim dari Universitas Mulawarman (Unmul) yang melakukan studi tentang permasalahan tersebut di Kota Raja.

Studi ini dilakukan Unit Layanan Strategis Percepatan Pembangunan dan Inovasi Daerah (ULS-PPID) Unmul bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar. 

Hasil studi ini disampaikan dalam seminar yang diadakan di ruang pertemuan DP3A Kukar, Selasa (28/11/2023).

Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3A Kukar Saiful mengatakan, studi ini akan dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan untuk menangani permasalahan perdagangan manusia, KDRT, dan eksploitasi anak di Kukar.

“Kami mengharapkan studi ini dapat memberi gambaran yang tepat dan ilmiah tentang kondisi dan faktor-faktor yang menyebabkan kasus-kasus tersebut di Kukar,” tuturnya.

Kabid Sosial Budaya Kemasyarakatan BRIDA Kukar Tulus Sutopo mengatakan, riset ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mencegah dan menyelesaikan kasus-kasus perdagangan manusia, KDRT, dan eksploitasi anak.

“Kami berkeinginan Kukar menjadi daerah yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak, tanpa ada kekerasan dan eksploitasi yang menghilangkan hak-hak mereka,” ungkapnya.

Ketua Tim Pengkaji ULS-PPID Unmul Lisda Sopia, M.Psi—seorang psikolog, menjelaskan studi ini menggunakan metode survei dengan menyebarkan kuesioner kepada 400 responden yang berasal dari berbagai latar belakang usia, pendidikan, pekerjaan, dan status perkawinan di Kukar. 

Studi ini juga melibatkan wawancara mendalam dengan beberapa narasumber yang terkait dengan isu-isu perdagangan manusia, KDRT, dan eksploitasi anak.

Lisda mengatakan, studi ini menemukan bahwa: Persepsi masyarakat terhadap perdagangan manusia, KDRT, dan eksploitasi anak di Kukar masih rendah. 

Sebagian besar responden menganggap bahwa kasus-kasus tersebut jarang terjadi, tidak berdampak besar, dan tidak ada hubungannya dengan mereka.

Faktor-faktor penyebab terjadinya perdagangan manusia di Kukar adalah media sosial (82,7 persen), ekonomi (76,1 persen), lingkungan (73,4 persen), pengetahuan (63,2 persen), pendidikan (41,2 persen), dan sosial budaya (16,1 persen).

Faktor-faktor penyebab terjadinya KDRT di Kukar adalah ekonomi (86,6 persen), pengetahuan (52,2 persen), kontrol emosi (41,2 persen), lingkungan (33,7 persen), dan sosial budaya (17 persen).

Kategori :