Balikpapan, NOMORSATUKALTIM – Penanganan banjir yang menenggelamkan rumah 22 kepala keluarga di lingkungan Griya Permata Asri (GPA), lebih dari tiga bulan terakhir mulai ditangani Pemerintah Kota Balikpapan.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Balikpapan, Rafiuddin mengatakan, telah terjadi pertemuan Pemkot Balikpapan bersama dinas terkait bersama pengembang atau Developer Daun Village minggu lalu.
Developer Daun Village sepakat untuk terlibat dalam penyelesaian banjir di perumahan GPA. Dengan catatan, pengembang GPA juga melakukan hal yang sama. Yakni, membangun bendali dan saluran air untuk mengurai banjir warga GPA.
"Teman teman Daun Village siap memfasilitasi dan mengakomodir siteplan mereka, terkait rencana penyelesaian genangan GPA. Kita usulkan membuat semacam kolam atau Bendali untuk menampung air dari kawasannya dia dulu," ujar Rafiuddin, Rabu (11/10/23).
Rafiuddin mengaku, masih dalam tahap berkoordinasi dengan pihak GPA untuk dapat melaksanakan usulan yang diberikan oleh Pemkot Balikpapan.
Menurutnya, meski Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud pernah berkomunikasi langsung dengan pemilik GPA, Lumban Gaol. Terkait penyelesaian masalah banjir di lingkungan perumahannya. Hal tersebut perlu dikoordinasikan langsung dengan GPA.
"Kami memastikan lagi rencana ini, yang pasti Daun Village sudah clear, selama GPA melakukan hal yang sama. Daun Village akan nurut ke kita selama GPA melakukan hal yang sama. Kita menunggu GPA action," terangnya.
Menurutnya, permasalahan banjir perum GPA yang telah menenggelamkan puluhan rumah di RT 52 dan 42 tiga bulan terakhir. Permasalahan ini akan selesai jika kedua pengembang segera membangun Bendali dan saluran drainase.
Sedangkan Disperkim Balikpapan, bersama dinas terkait hanyalah fasilitator. Membantu memonitoring realisasi kedua pengembang itu.
"Yang jelas tugas mereka, kami sebenarnya fasilitator, memfasilitasi mereka. Masing masing bertanggung jawab terhadap warganya," ungkapnya.
Rafi menyebut, dinas terkait juga telah melakukan penanganan di lokasi banjir GPA. Ia mengklaim banjir berangsur-angsur surut karena dilakukan penyedot dengan pompa.
Seperti diberitakan terdahulu, banjir telah merendam puluhan rumah warga di lingkungan RT 52 dan 42 Perumahan GPA lebih dari tiga bulan. Banjir bahkan sampai di ketinggian hingga dua meter lebih.
Pemkot Balikpapan dinilai lamban turun tangan, sehingga warga terdampak didampingi elemen mahasiswa dan LSM menggelar aksi demontrasi di depan kantor Wali Kota Balikpapan, pada Kamis (21/9/2023) lalu.
Unjuk rasa gabungan itu berlangsung hingga larut malam. Massa aksi membubarkan diri setelah terjadi kesepakatan bakal ada dialog dengan Walikota Balikpapan esok harinya.
Dalam dialog antara warga terdampak dan Rahmad Mas'ud di Aula Pemkot Balikpapan. Wali Kota menjanjikan tiga hal.
Pertama, Pemkot Balikpapan akan melakukan penanganan jangka pendek. Mengirim pompa penyedot air, untuk menguras banjir yang menenggelamkan rumah 22 kepala keluarga di sana.
Kedua, solusi jangka panjang yang akan diambil Pemkot Balikpapan yakni memanggil dua developer perumahan di lokasi terdampak banjir. Yakni, pengembang GPA dan pengembang Daun Village.
Ketiga, Pemkot Balikpapan akan memberikan biaya sewa selama enam bulan untuk warga yang rumahnya terendam banjir.