Nomorsatukaltim.com, Balikpapan - Himpunan Masyarakat Aceh (HIMA) Kota Balikpapan meminta Presiden Joko Widodo, Panglima TNI, Kapolri, dan aparat penegak hukum lainnya agar dapat menghukum seberat-beratnya para pelaku pembunuhan Imam Masykur.
HIMA meminta proses peradilan secara transparan, agar masyarakat tidak menilai hukum tajam ke bawah, tumpul ke atas."Kami mengecam perilaku oknum Paspampres yang terlibat penculikan dan penganiayaan terhadap warga Aceh asal Bireuen, saudara kami, Imam Masykur (25)," kata Ketua HIMA Kota Balikpapan, Salman Farisi.
Warga Aceh asal Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Imam Masykur meninggal dunia setelah mengalami penyiksaan yang diduga dilakukan oknum anggota Paspampres.
Belum diketahui persis bagaimana kronologis peristiwa penyiksaan yang menyebabkan warga Aceh tersebut meninggal dunia atau yang berujung kepada kematian. "Tindakan ini sungguh sebuah perilaku biadab yang tidak bisa kami terima karena telah melanggar norma-norma kemanusiaan," imbuh Salman.
Berita penculikan dan penganiayaan Imam Masykur beredar luas di kalangan masyarakat Aceh pada Sabtu 26 Agustus 2023, telah membuat seluruh masyarakat merasa terpanggil dan prihatin dengan kejadian yang diduga dilakukan oknum Paspampres tersebut.
"Padahal penyerahan jenazah Imam Masykur telah dilakukan 24 Agustus 2023 dari RSPAD Jakarta kepada keluarganya, namun beritanya baru ramai kemarin sore."
"Perbuatan biadab yang diduga dilakukan oknum Paspampres tersebut , telah mencederai nama baik TNI, yang selayaknya sebagai pelindung rakyat.Oleh karena itu, apa pun motifnya tidak dibenarkan main hakim sendiri apalagi dilakukan aparat hukum," pungkas Salman. (*)