Nomorsatukaltim.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi 66 titik panas di Kaltim. BMKG mengingatkan pihak terkait diharap melakukan penanganan.
"Sebanyak 66 titik panas itu terpantau sepanjang Jumat (18/8) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA," jelas Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan Balikpapan, Diyan Novrida di Balikpapan, Sabtu, (19/8/2023).
Menurutnya titik panas menajdi indikator kebakaran hutan atau lahan yang terdeteksi dari suatu lokasi dengan suhu relatif tinggi dibanding dengan suhu di sekitarnya.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat saling menjaga dan waspada, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, kemudian tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan.
Apalagi saat ini musim kemarau yang menyebabkan banyak daun dan ranting mengering, sehingga sangat rawan terjadi karhutla.
Sebaran 66 titik panas tersebut, lanjutnya, telah diinformasikan kepada pihak terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Sebelumnya Rabu 16 Agustus, BMKG Balikpapan juga mendeteksi 97 titik panas di satu kota dan enam kabupaten yakni Kota Balikpapan satu titik, Kabupaten Paser 12, Kutai Barat lima titik, Kutai Timur 35, Kutai Kartanegara 34 titik, Berau sembilan titik, dan Kabupaten Mahakam Ulu ada satu titik panas.
Namun titik panas tersebut sudah padam, setelah diinformasikan ke pihak terkait dan langsung dilakukan penanganan. Sedangkan 66 titik panas yang terpantau sepanjang Jumat, merupakan titik panas baru di lokasi berbeda.
Sebanyak 66 titik panas ini tersebar di enam kabupaten yakni Paser (6), Kutai Barat (3), Kutai Timur (21), Kutai Kartanegara (27), Berau (1), dan Kabupaten Mahakam Ulu (8). Rinciannya, antara lain 21 titik di Kutai Timur tersebar pada tujuh kecamatan yakni Sangatta Utara (2), Bengalon (9), Busang (3), Kongbeng (1).
“Kemudian di Muara Bengkal (1), Rantau Pulung (3), dan Kecamatan Telen (2). Semua titik panas tersebut memiliki tingkat kepercayaan menengah," kata Diyan. (*/ Ant)