Jadi Guru Harus Kreatif

Jumat 22-11-2019,15:40 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TIDAK semua orang ingin berprofesi sebagai guru, terlebih lagi bidang mata pelajaran sejarah. Menjadi seorang guru adalah suatu hal yang membanggakan, begitu yang diutarakan Eli Septiana. Gadis kelahiran Berau, 15 September 1995 ini, awalnya tidak memiliki cita-cita sebagai guru. Keinginan tersebut muncul berawal dari ketidaksengajaan. Menurutnya, hal tersebut hanya terpikirkan sekilas saja. Eli-sapaannya-mengatakan, menjadi guru merupakan tantangan yang luar biasa. Guru dituntut untuk selalu berpikir kreatif dalam pola pengajarannya. Terlebih lagi bidang sejarah. Bagi sebagian besar orang, pelajaran sejarah adalah hal yang membosankan. Berjibaku dengan materi dan hafalan membuat para pelajar terkadang enggan untuk mendalaminya. Menurut gadis berhijab ini, setiap guru sejarah harus memiliki metode pembelajaran yang berbeda-beda. Hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah suasana hati dan minat dari setiap pelajar. “Kita harus peka, jangan sampai pelajaran yang diberikan itu hanya sia-sia,”katanya Selain itu, sebagai guru, Eli menuturkan untuk mengetahui cikal bakal negara dan daerah, semua bisa diketahui melalui pelajaran sejarah. Dijelaskannya, dengan belajar sejarah, orang-orang bisa lebih mengetahui dan memahami tujuan bangsa. Contohnya, berdirinya kerajaan Berau hingga perubahan status dari daerah istimewa menjadi daerah tingkat II. “Sekarang anak muda mana yang mengetahui sejarah Berau, jangan kan secara detail, mungkin secara umum saja banyak yang tidak mengetahui,”ungkapnya. Menurut gadis lulusan Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Jawa Barat ini, hal tersebut sangat disayangkan mengingat sejarah sangat berpengaruh terhadap kehidupan yang akan datang. “Kita bisa belajar dari sejarah, agar masa lalu tidak terulang di masa depan,”pungkasnya. (*/fst/app)

Tags :
Kategori :

Terkait