Murid SDN 001 Sangatta Utara Tampilkan Aneka Karya di Panen Karya P5

Kamis 08-06-2023,19:30 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Sangatta, nomorsatukaltim.com – Murid kelas I hingga kelas V SDN 001 Sangatta Utara mengikuti Panen Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di lapangan sekolah mereka, Kamis (8/6/2023).

Mereka menampilkan karya-karya melalui pameran. Termasuk menyuguhkan kreasi tari-tarian dan kesenian daerah lainnya. Kegiatan ini digelar dalam rangka mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Acara juga dirangkai dengan pengumuman kelulusan murid kelas VI. Kepala SDN 001 Sangatta Utara Tri Agustin Kusumaningrum mengatakan, acara pameran sekolah adalah momen yang sangat spesial bagi mereka. Ini adalah kesempatan bagi para murid untuk menunjukkan bakat, hasil karya, dan pencapaian yang telah diraih dalam berbagai bidang. Mulai dari seni dan musik hingga sains dan teknologi. "Pameran ini juga merupakan wadah bagi anak-anak untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan sesama siswa, guru, orang tua, dan tamu yang hadir," ujarnya di hadapan Anggota DPRD Kaltim Agus Aras, wali murid, Babinsa Sangatta Utara, perwakilan Disdik Kutim dan undangan lainnya. Tri Agustin Kusumaningrum menjelaskan, P5 merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam IKM. P5 adalah upaya untuk mewujudkan pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. IKM P5 menjadi istimewa karena penerapannya tidak terintegrasi dalam pembelajaran setiap mata pelajaran. Melainkan mempunyai porsi khusus dalam setiap alokasi jam mata pelajaran yang membuat peserta didik memiliki kesempatan mengembangkan kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan belajar dari teman, guru, bahkan sampai pada tokoh masyarakat sekitar dalam menganalisis isu-isu hangat yang terjadi di lingkungan sekitar. P5 menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. “Ini yang terkadang terjadi miskonsepsi dalam penerapan P5 di satuan pendidikan yang hanya berfokus pada hasil ataupun produk akhir dari setiap kegiatan P5, padahal proses setiap peserta didik dalam kegiatan P5 ini yang menjadi sangat penting,” sebutnya. Alur dan proses yang dijalani setiap peserta didik dalam menyelesaikan masalah pada projek adalah hal utamanya. P5 menjadi salah satu sarana pencapaian profil pelajar Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan belajar dari lingkungan sekitar. "Mengambil tema Negeri Kaya Budaya, sejuta warna Bhineka Tunggal Ika kami berharap melalui acara pameran ini, kami dapat menanamkan rasa cinta Tanah Air, saling menghargai, menginspirasi dan memotivasi siswa-siswi kami untuk terus mengembangkan potensi sesuai dengan budaya luhur mereka," ungkapnya. Ia menambahkan pameran sekolah ini merupakan wujud semangat kolaborasi dan kebersamaan. Seluruh stakeholder di lingkungan sekolah, mulai dari siswa, guru, orang tua, hingga karyawan sekolah, telah saling bekerja sama untuk menciptakan acara ini dengan sukses. "Semangat kebersamaan inilah yang harus terus kita jaga dan kembangkan dalam perjalanan pendidikan kita. Dalam acara pameran sekolah ini, kita juga dapat melihat betapa pentingnya peran sekolah sebagai tempat pembelajaran dan pengembangan potensi yang holistik. Selain pengetahuan akademik, sekolah juga menjadi wadah untuk mengembangkan kreativitas, keterampilan, dan karakter siswa," imbuhnya. (*/adv/kutim23_kominfo)
Tags :
Kategori :

Terkait