BPS Siapkan Inovasi Sensus Pertanian

Sabtu 03-06-2023,16:46 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltim.com - Badan Pusat Statistik menyiapkan sejumlah inovasi untuk melakukan Sensus Pertanian 2023 atau ST2023. Salah satunya terkait metode pendataan. Hal itu disampaikan Sekretaris Utama BPS, Atqo Mardiyanto. “ST2023 menggunakan multimode pendataan, yaitu metode Paper Assisted Personal Interviewing, Computed Assisted Personal Interviewing, dan Computer Assisted Web Interviewing,” ujar Atqo, dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu (3/6/2023). Ia memaparkan, ST2023 dirancang untuk memperoleh hasil berstandar internasional menggunakan panduan dari FAO. Dengan inovasi yang dilakukan, diharapkan ST2023 dapat menghasilkan akurasi data yang lebih baik dari sensus sebelumnya. “Yang berbeda, ST2023 mampu menangkap isu strategis pertanian nasional, seperti urban farming, petani milenial, modernisasi pertanian, dan pendapatan petani sebagai proxy kesejahteraan petani,” jelasnya. Atqo memastikan, partisipasi aktif seluruh pelaku usaha pertanian sangat diharapkan untuk kesuksesan ST2023. Petugas sensus akan melakukan pendapataan untuk mencatat pertanian Indonesia untuk kedaulatan panhan dan kesejahteraan petani. Pelaksanaan ST2023 telah dicanangkan Jokowi pada 15 Mei 2023 di Istana Negara, Jakarta. Jokowi menyatakan, sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan melibatkan hajat hidup orang banyak. Ia menegaskan perlunya akurasi data ST2023 untuk menghasilkan akurasi kebijakan. Dukungan atas pelaksanaan ST2023 juga disampaikan Jokowi. “Saya mendukung pelaksanaan ST2023 agar sensus ini betul-betul menghasilkan data yang akurat, terkini, dan terpercaya," paparnya. Sensus Pertanian telah dimulai sejak Kamis 1 Juni 2023 – 31 Juli 2023. BPS mengerahkan sebanyak 190 ribu petugas di seluruh Indonesia. ST2023 menjadi Sensus Pertanian ketujuh yang dilaksanakan BPS, sejak dimulai tahun 1963. ST 2023 bertujuan menyediakan data struktur pertanian, terutama untuk unit- unit administrasi terkecil; menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini dan menyediakan kerangka sampel untuk survei pertanian. Sensus kali ini mencakup tujuh subsektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan jasa pertanian. Pelaku usaha pertanian di seluruh Indonesia akan didata, baik unit usaha pertanian perorangan, unit usaha pertanian lainnya, dan perusahaan pertanian berbadan hukum. (*/ BPS)

Tags :
Kategori :

Terkait