BMKG Balikpapan Prediksi Cuaca Ekstrem Jelang Idul Fitri

Jumat 14-04-2023,19:50 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltim.com – Menjelang Idul Fitri 1444 H, Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan memprediksi akan dilanda cuaca ekstrem. Prediksi itu sesuai kondisi kekinian, yang biasanya tak lama setelah sahur, angin kencang dan hujan petir melanda secara rutin. Fenomena cuaca ekstrem ini diperkirakan bertahan hingga Lebaran Idul Fitri mendatang. Hal itu disampaikan langsung Koordinator Bidang Data Dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas 1 SAMS sepinggan (BMKG), pada Jum'at, (14/4/2023). "Ini terjadi karena masih masa peralihan dari musin hujan ke musim kemarau," ungkap Diyan Nofrida. Ia juga memaparkan bahwa kelembapan pada atmosfer di aras wilayah Kaltim menjadi penyebab cuaca hujan dengan intensitas sedang disertai petir hingga angin kencang. Ia meminta agar masyarakat Kaltim, khususnya warga Balikpapan agar selalu berhati-hati. Imbauan itu disampaikan, terutama saat merayakan Idul Fitri untuk berhati hati saat berkegiatan terutama yang bertempat tinggal di lokasi rawan bencana. "Saat ini suhu permukaan laut di Selat Makassar hangat, juga adanya daerah belokan angin memicu intensnya pertumbuhan kumpulan awan konvektif," terangnya. Pengaruhi Produksi Pertanian Cuaca ektrem juga memengaruhi produksi pertanian di Balikpapan. Intensitas curah hujan yang sangat tinggi disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah titik sempat diterjang banjir. Namun kondisi itu kadang diselingi panas yang sangat menyengat. Fenomena tersebut ternyata mempengaruhi sebagian proses produksi pertanian di beberapa wilayah Kota Balikpapan. Hal itu dijelaskan Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Balikpapan, Sri Wahjuningsih, pada Selasa (21/3/2023) lalu. Ia mengungkapkan cuaca ekstrem pastinya berpengaruh terhadap proses produksi pertanian. Namun pengaruh yang ditimbulkan tidak terlalu besar. “Dampak perubahan iklim yg ekstrem pastinya akan berpengaruh ke penurunan produksi karena ada serangan hama atau penyakit terhadap tanaman, baik buah maupun sayur sayuran,” paparnya saat ditemui. Sri mengungkapkan terkait beberapa lahan pertanian yang rawan terpapar saat cuaca ekstrem melanda Balikpapan. Dalam pantauannya, di wilayah Kecamatan Balikpapan Timur ada sembilan lahan dengan jenis tanaman hortikultura dan padi. Sedangkan wilayah Kecamatan Balikpapan Utara, ada empat lahan pertanian dengan jenis komoditas yang sama, yaitu kangkung. “Selain pertanian, yang rawan terdampak di Balikpapan Utara itu sektor budidaya ikan lele. Yang terletak di Karang Joang dengan luas lahan 630 M persegi mas,” tuturnya. Sri mengimbau kepada para petani dan nelayan yang menjadi pelaku langsung di lapangan untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Seperti menyiapkan langkah atau sistem lain yang dapat melindungi hasil produksi pertanian. Perubahan iklim yang tak menentu, dinilai cukup mengganggu para pelaku usaha budidaya ikan lele di Balikpapan. Terutama terkait perkembangan dan hasil produksi menjelang panen. (*) Reporter: Muhammad Taufik

Tags :
Kategori :

Terkait