Pemerintah Bakal Impor 2 Juta Ton Beras

Selasa 28-03-2023,18:56 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltim.com - Badan Pangan Nasional, menugaskan Perum Bulog impor beras 2 juta ton hingga akhir Desember 2023.

Meski izin impor beras saat ini belum keluar, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkap beberapa negara yang kemungkinan menjadi tujuan impor beras, seperti Thailand hingga India.

Ia merinci lima negara tujuan impor.

"Kalau negara importasi yang saya tahu ada India, Pakistan, Myanmar, Vietnam, Thailand. Dua juta ton itu juga angka yang tidak mudah dipenuhi oleh satu negara," tuturnya, Senin (27/3/2023).

Ia mengaku keputusan melakukan impor menjadi hal yang sulit. Namun, harus tetap dilakukan agar stok cadangan beras pemerintah atau CBP aman.

Mesi demikian, ia berharap harga beras di tingkat petani harus tetap terjaga dengan baik dan Bulog tetap menyerap produksi beras dalam negeri.

Badan Pangan Nasional telah mengirimkan surat penugasan kepada Perum Bulog untuk segera mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton.

Dalam surat tersebut, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menuturkan bahwa hal ini hasil rapat dengan Jokowi tentang Ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik Idul Fitri 1444 H.

"Kami menugaskan Perum BULOG untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Pengadaan 500 ribu ton pertama agar dilaksanakan secepatnya," demikian tertulis dalam surat tersebut, Senin (27/3/2023).

Masih dalam surat itu, Arief menerangkan bahwa pasokan beras tersebut akan digunakan untuk mengirim bantuan sosial melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras. Nantinya, bansos akan diberikan kepada 21.353 keluarga penerima manfaat.

"Pengadaan beras dari luar negeri agar tetap menjaga kepentingan produksi dalam negeri serta memberikan aspek akuntabilitas dan tata kelola pemerintahan yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," ujar Arief.

Meski demikian, pihaknya tetap meminta Bulog untuk optimal menyerap beras dari petani dalam negeri. "Terutama pada masa panen raya Maret-Mei 2023," demikian poin akhir surat tersebut. (*/ NFA)

Tags :
Kategori :

Terkait