Nomorsatukaltim.com - Kebutuhan ikan untuk masyarakat di provinsi Kaltim, mayoritas didominasi dari Kabupaten Kutai Kartanegara. Selama ini Kukar menjadi penyuplai terbesar kebutuhan perikanan di Kaltim, yakni sekitar 60 persen.
Meski wilayah perairan di Kaltim terbentang dari Balikpapan, Kutim, Bontang, dan Berau, namun 60 persen kebutuhan perikanan provinsi Kaltim berasal dari Kukar.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kukar, Muslik, Jumat (24/3/2023). Ia menyampaikan, prduktivtas sektor perikanan di Kukar bisa mencapai 200 ribu ton per tahun. Sektor perikanan masih menjadi sektor unggulan yang kini digenjot Pemerintah Kukar.
Dari total produksi itu, tak hanya memenuhi kebutuhan ikan masyarakat Kukar. Tapi sebagian besarnya mampu disuplai untuk Kaltim. Karena itu, lanjutnya, Kukar berkeinginan menjadi bagian dari lumbung pangan Kaltim.
"Dari segi pangan sektor protein hewani atau perikanan, sudah jauh melampaui kebutuhan kita di Kukar itu sendiri,” jelasnya.
Ia menjelaskan potensi hulu Sungai Mahakam di Kukar, menjadi salah satu pemasok besar sektor perikanan. Yakni hasil perikanan dari Danau Jempang, Danau Semayang dan Melintang.
"Termasuk Sungai Belayan di daerah Tabang. Ada ikan tebelaq dan ikan endemik, yang memiliki nilai ekonomis. Karena harga jualnya yang cukup tinggi," ujarnya.
Daerah di hulu Kukar, ada Kecamatan Kota Bangun, Muara Kaman, Muara Wis, Kenohan dan Muara Muntai. "Daerah ini menjadi sentra produksi ikan jenis air tawar,” jelasnya.
Untuk kecamatan lain yaitu Kecamatan Marangkayu, Muara Badak, Anggana, Sangasanga, Muara Jawa dan Samboja. Menjadi sentra perikanan hasil laut di Kukar saat ini. “Enam kecamatan ini adalah sentra perikanan laut terbesar,” paparnya.
Bahkan sektor perikanan juga masuk dalam program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026. Yakni melalui program pengembangan pertanian berbasis kawasan di Kukar. (*/Ant)