Nomorsatukaltim.com – Sektor pertanian komoditas sawit tak henti digencarkan pemerintah Provinsi Kalimantan Timur maupun kabupaten atau kota. Karena itu tak heran jika sawit Kaltim dari pelbagai daerah di provinsi ini menjadi produk pertanian yang mendominasi ekspor terbanyak ke luar negeri.
Terkait komoditas sawit yang menjadi ekspor terbanyak terhadap sektor pertanian diakui pula pihak Balai Karantina Pertanian Balikpapan. Mereka biasa menjadi fasilitator dalam hal ekspor dan pengawasan keluar masuknya produk pertanian.
Kepala Balai Karantina Pertanian Balikpapan. Akhmad Alfaraby, menyampaikan bahwa dalam tiga bulan terakhir komoditas sawit menjadi produk yang paling banyak diekspor ke negara luar. Seperti Korea Selatan, Turki dan China.
"Mau CPO atau limbah sawit, seperti cangkang dan kernel sawit itu juga sudah rutin. Terutama Palm Kernel Expeller, itu sudah rutin di lalu lintaskan," jelasnya, Jum’at (24/3/2023).
Pria yang kerap disapa Alfaraby itu juga menjelaskan turunan produk sawit yang sering diekspor, seperti RBD Palm Olein. Komoditas ini biasa digunakan sebagai minyak goreng kemudian RBD Palm Stearin sebagai produk olahan dari Craude Palm Oil (CPO).
Refined, Bleached, Deodorized (RBD) Olein, dikenal pula sebagai produk hasil rafinasi dan fraksinasi CPO yang digunakan sebagai minyak goreng. Minyak goreng pun menjadi salah satu bahan pangan yang memiliki tingkat konsumsi yang tinggi.
Disamping produk tersebut, lanjut Alfaraby, dari ragam ekspor sawit tak kalah unggul pula minyak kelapa sawit yang telah merambah ke semua lapisan benua. Benua Amerika, Afrika dan di beberapa Negara Asia.
Selama ini Indonesia terkenal dengan produsen minyak kepala sawit terbesar sedunia, dengan 26 provinsi yang turut membudidayakan komoditas kelapa sawit, seperti dilaporkan Antara. Kalimantan Timur termasuk dalam 5 besar produksi cangkang sawit, setelah Provinsi Sumatera Utara. (*)
Reporter: Muhammad Taufik