Harga Beras Masih Tinggi

Kamis 16-03-2023,16:00 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltim.com – Operasi pasar beras terus digencarkan, dari pasar tradisional juga melalui toko retail modern. Namun, sampai saat ini harga beras di level konsumen masih tinggi. Harga beras di pasaran saat ini masih tinggi meski telah memasuki musim panen. Beras jenis medium di tingkat konsumen tembus di atas Rp13.000 per kilogram dan jenis premium di atas Rp 14.000 per liter. Badan Pangan Nasional (NFA) telah menugaskan Bulog melakukan operasi pasar retail sejak awal tahun menggunakan beras medium. Dengan harga eceran tertinggi yang dipatok sebesar Rp 9.450 per kg sampai dengan Rp 10.250 per kg tergantung wilayah. Mengutip Panel Harga NFA, rerata harga beras medium tetap tinggi mencapai Rp 11.820 per kg. Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi NFA, I Gusti Ketut Astawa, mengatakan, tingginya harga beras saat ini karena stok beras di pasar pasokan hasil panen akhir tahun lalu dengan harga yang sudah tinggi. "Artinya, kalau harga beli tinggi, harga jual juga tinggi, disitulah pemerintah turun tangan," ujar Ketut, dikutip pada Kamis (16/3/2023). Adapun operasi pasar beras yang dilakukan melalui Bulog masih bersifat alternatif bagi masyarakat. "Jadi pemerintah melakukan aksi penetrasi untuk berikan alternatif bahwa pemerintah menyiapkan beras Stabilisasi Pasar dan Harga Pangan yang sesuai HET," ujarnya. Ketut berujar, upaya penurunan tak dapat dilakukan langsung. Sebab, Indonesia menganut sistem mekanisme pasar sehingga langkah penurunan harga harus dilakukan lewat penetrasi dengan penyediaan pasokan beras dengan harga yang lebih rendah. Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, mengatakan, sejauh ini total stok cadangan pemerintah mencapai 380 ribu ton. Masih jauh dari target pemerintah sebanyak 1,2 juta ton untuk pasokan CBP. Namun, ia memastikan pasokan terus bertambah seiring musim panen raya yang dimulai pada bulan Maret ini. Budi Waseso menilai, persoalan masih tingginya harga lantaran ada oknum tertentu yang menguasai pasar dan memanfaatkannya. Sehingga harga makanan pokok orang Indonesia itu masih terbilang tinggi menjelang Ramadhan 2023. "Ada oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan beras ini untuk dia kuasai, nanti dia jual dan melihat peluang untuk menjual beras ini mahal, mendapat keuntungan yang berlipat-lipat," ujarnya. Perkara lainnya permintaan dan ketersediaan beras belum seimbang. Terkait ketersediaan, Bulog mengakui menerima penugasan untuk mengimpor 500.000 ton beras yang diperuntukan bagi cadangan beras pemerintah. (*/Ant)

Tags :
Kategori :

Terkait