Kementan Siapkan Strategi Antisipasi Gagal Panen

Senin 06-03-2023,16:55 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltim.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo te;ah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi gagal panen akibat cuaca ekstrem tahun 2023. Mentan SYL membenarkan produksi tanaman pangan sangat dipengaruhi cuaca. Untuk itu guna menjaga produktivitas pertanian, Kementerian Pertanian melakukan pelbagai pendekatan melalui teknologi. "Seperti pada musim hujan saat ini mesin dryer harus main," ujar Mentan, Senin (6/3/2023). Kementan telah menyiapkan strategi lainnya, antara lain, turut melakukan pertanian modern dengan menerapkan digitalilasi, di beberapa daerah sentra pertanian menurutnya sudah menerapkan hal ini. Menurutnya digitalisasi dapat membantu para petani menentukan banyak hal semisal pemeriksaan tentang apa yang dibutuhkan tanah yang akan ditanam komoditas hingga waktu yang tepat untuk melakukan panen. "Mulai satu minggu kita tahu mana saja yang akan dipanen, ini akurat. Memang ada margin eror tapi sedikit," ujarnya. Meski demikian ia mengatakan penerapan teknologi untuk mengantisipasi cuaca ekstrem memang masih belum masif karena baru dimulai. Mentan SYL berujar untuk mengatasi perubahan cuaca diperlukan waktu cukup untuk mengatasinya. Terlebih, Indonesia memiliki luasan lahan pertanian yang cukup besar. "Jadi tidak semudah hanya memerintah saja, membutuhkan berbagai hal," paparnya. Terkait teknologi pertanian, sebelumnya Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian telah menggandeng Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa atau FAO, meluncurkan Strategi Nasional E-Agriculture atau strategi digitalisasi pertanian. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Soebagyono, menjelaskan strategi digitalisasi pertanian ini bertujuan memanfaatkan sumber daya data dan informasi di sektor pertanian. Terutama untuk kepentingan petani kecil. “Sangat penting dicatat, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan FAO mempercepat pembangunan pertanian di negara ini. Saya mengapresiasi Strategi Nasional E-Agriculture, yang bertujuan memberi fasilitasi instrumen yang sangat dibutuhkan kementerian. Untuk mempercepat pembangunan pertanian kita di hulu, on farm, dan paska panen agar petani memperkuat posisinya industri pertanian,” ujar Kasdi, pada Rabu (1/3/2023). Menurutnya data produktivitas, luas lahan yang digarap, jalur pemasaran, diversifikasi harga komoditas konsumsi, dan keamanan pangan, bagian coKementanntoh parameter data dalam produksi pertanian yang sangat dibutuhkan pengambil kebijakan. “Data yang komprehensif itu dapat mempercepat pengembangan early warning system yang dapat mengurangi dampak bencana tertentu di suatu negara,” jelasnya. (*/Kmntn)

Tags :
Kategori :

Terkait