Gandeng FAO, Indonesia Luncurkan Strategi Digitalisasi Pertanian

Rabu 01-03-2023,17:00 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltim.com - Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian menggandeng Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa atau FAO, meluncurkan Strategi Nasional E-Agriculture atau strategi digitalisasi pertanian. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Soebagyono, menjelaskan strategi digitalisasi pertanian ini bertujuan memanfaatkan sumber daya data dan informasi di sektor pertanian. Terutama untuk kepentingan petani kecil. "Sangat penting dicatat, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan FAO mempercepat pembangunan pertanian di negara ini. Saya mengapresiasi Strategi Nasional E-Agriculture, yang bertujuan memberi fasilitasi instrumen yang sangat dibutuhkan kementerian. Untuk mempercepat pembangunan pertanian kita di hulu, on farm, dan paska panen agar petani memperkuat posisinya industri pertanian," ujar Kasdi, dikutip pada Rabu (1/3/2023). Menurutnya data produktivitas, luas lahan yang digarap, jalur pemasaran, diversifikasi harga komoditas konsumsi, dan keamanan pangan, bagian coKementanntoh parameter data dalam produksi pertanian yang sangat dibutuhkan pengambil kebijakan. “Data yang komprehensif itu dapat mempercepat pengembangan early warning system (EWS) yang dapat mengurangi dampak bencana tertentu di suatu negara,” jelasnya. Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal menjelaskan dalam peta jalan Strategi Nasional E-Pertanian, disebutkan antara lain Indonesia pada tahun 2027 akan memiliki basis data terintegrasi untuk lahan pertanian dan petani. “Selanjutnya, menyediakan sistem peringatan dini digital untuk bencana yang mengancam produksi pertanian, dan menjalankan sistem untuk pengumpulan, ekstraksi, dan analisis data pertanian,” urainya. Ia menambahkan, salah satu pintu masuk utama transformasi sistem pertanian pangan di Indonesia adalah digitalisasi pertanian. Rajendra berujar, digitalisasi akan menghasilkan data yang terpercaya dan platform bagi para pembuat keputusan untuk membuat kebijakan yang tepat sasaran. Menurutnya, digitalisasi pertanian juga sebagai cara menarik kaum muda untuk terlibat dalam bisnis pertanian. "Kita perlu mengumpulkan data real time untuk informasi yang lebih transparan untuk memudahkan petani mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar," jelasnya. Ia menilai digitalisasi adalah masa depan, dan masa depan sekarang adalah untuk memberdayakan perempuan, laki-laki, dan pemuda di bidang pertanian. Menurutnya salah satu inti dari solusi digital di dalam Strategi Nasional E-Agriculture adalah basis data yang andal untuk pengambilan keputusan. Hal itu dituangkan dalam sistem data collection platform yang dapat menyusun data pertanian dari pelbagai sumber dan sistem. "Begitu data tersedia, penerapan solusi elektronik lainnya relatif mudah diikuti dan diintegrasikan. Implementasi e-solution untuk setiap daerah akan dilakukan secara selektif berdasarkan kebutuhan daerah, ketersediaan infrastruktur, dan kearifan lokal," jelasnya. Kementerian Pertanian dan FAO bersama Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada membuat DCP berbasis web dan mobile yang dapat merekam data secara real time. Data yang telah dikumpulkan dan disusun DCP di lapangan, sambung Radjendra, menghubungkan data real time dengan Agriculture War Room  Kementan di Jakarta. (*/Ant)

Tags :
Kategori :

Terkait