Tekan Harga, Beras Bulog Dijual di Toko Ritel

Rabu 15-02-2023,14:10 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltim.com - Kepala Badan Pangan Nasional atau NFA, Arief Prasetyo Adi menginginkan beras Bulog bisa dijual di toko ritel. Menurutnya langkah tersebut bisa menjadi instrumen menekan harga beras. Persoalan yang dihadapi saat ini adalah tingginya harga beras di pasaran. Beras Bulog dijual di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 9.450 per kilogram. Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga beras medium atau beras Bulog masih berada di Rp 11.000 per kilogram. Arief menilai langkah ini dilakukan untuk meningkatkan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), terutama stabilisasi harga beras di tingkat konsumen. “Perluasan dan peningkatan penyaluran SPHP melalui pasar ritel sejalan dengan arahan Bapak Presiden agar kita mewaspadai kenaikan harga beras dengan melakukan langkah stabilisasi secara massif,” ujarnya dalam keterangan resminya, belum lama ini. Arief mengatakan hilirisasi beras SPHP ke pasar ritel ini dapat mendorong keterjangkauan beras medium Bulog di masyarakat. Melalui langkah ini beras medium yang digelontorkan dalam program SPHP Bulog tidak hanya bisa didapatkan di Kanwil Bulog atau pasar-pasar tradisional. "Tetapi juga di warung sekitar pemukiman warga, toko-toko Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog, dan ritel modern baik secara daring maupun luring," ujarnya. “Kami perluas distribusinya dengan menyasar dan memperbanyak toko-toko ritel di sekitar masyarakat. Ini untuk memastikan keterjangkauan dan aksesibilitas masyarakat terhadap produk beras Bulog yang kita jual dengan harga terjangkau,” imbuhnya. Menurut Arief, upaya mendorong beras Bulog kepenjualan retail tersebut telah sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No. 01/KS.02.02/K/1/2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan SPHP. Dalam juklak itu, dijelaskan Bulog dapat melaksanakan SPHP melalui operasi pasar secara langsung di tingkat eceran atau melalui distributor. Termasuk pada mitra di pasar tradisional atau modern serta tempat-tempat yang mudah dijangkau lainnya. “Poinnya, membuka keterjangkauan dan harga penjualan sampai ke tingkat konsumen harus sesuai harga eceran yang telah ditetapkan. Selain itu, sebagai jaminan atas mutu, beras yang dijual harus mencantumkan informasi harga, kelas mutu, dan berat bersih,” jelasnya. Saat ini telah banyak daerah melakukan perluasan pendistribusian melalui toko dan gerai ritel setempat. Seperti di Provinsi Sulawesi Selatan, Bengkulu, Sulawesi Tengah, Papua, Papua Barat, Kepulauan Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Riau, Yogyakarta, dan Jambi. Arief mengatakan, pelaksanaan SPHP ini akan terus dilakukan setiap hari dengan lebih masif di seluruh Indonesia. Sampai dengan 28 Januari 2023, Bulog telah merealisasikan penyaluran SPHP sebanyak 161 ribu ton. Jumlah tersebut meningkat 143 persen dibanding penyaluran beras untuk stabilisasi stok dan harga di bulan Januari tahun 2022 yang tercatat sebanyak 66 ribu ton. “Bulog di seluruh daerah kami minta melakukan operasi pasar beras SPHP ini setiap hari sampai dengan panen raya di Februati-Maret ini," tegasnya. "Sebagai komoditas pokok penting yang dikonsumsi mayoritas warga, stabilitas stok dan harga beras adalah prioritas,” imbuhnya. (*) Sumber: Bulog

Tags :
Kategori :

Terkait