DPRD Wanti-wanti Proyek Rehabilitasi Jembatan Putri Paser, Ada Apa?

Selasa 08-11-2022,18:57 WIB
Reporter : Iklan Marketing
Editor : Iklan Marketing

  Paser, nomorsatukaltim.com - Proyek rehabilitasi Jembatan Putri Paser yang menghubungkan Kelurahan Tanah Grogot dan Desa Sungai Tuak, diharapkan dapat segera diselesaikan. DPRD Paser mewanti-wanti agar penyelesaiannya tidak molor hingga akhir APBD Perubahan tahun anggaran 2023. Ketua Komisi III DPRD Paser, Edwin Santoso mengatakan pihaknya telah mengecek progres rehabilitasi tersebut. Saat meninjau Jembatan Putri, ia meminta DPUTR untuk menyampaikan kepada Kontraktor agar segera dirampungkan dalam beberapa pekan kedepan. "Minta disampaikan untuk segera rampung. Mengingat batas waktu pengerjaan sudah hampir berakhir," tutur Edwin Santoso, Selasa (8/11/2022). Sekadar diketahui, pada bulan Oktober lalu telah terjadi kecelakaan tunggal di Jembatan Putri Paser yang saat ini tengah dikerjakan. Saat itu seorang perempuan yang sedang mengendari sepeda motor dan melintas di tempat tersebut, terjun bebas dari ketinggian 3 meter. Beruntung tak mengalami luka serius. Sebenarnya para pekerja telah memasang pagar pembatas dengan beberapa batang kayu. Namun jarak antar kayu sekitar 50 sentimeter. Sehingga sepeda motor masih bisa melewati. Sementara di jalur alternatif yang disediakan, pengendara mesti hati-hati ketika melintas di saat hujan. Karena lantai jembatan alternatif berbahan dasar kayu. Sehingga licin saat hujan. Mengenai hal itu, Edwin mengaku telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan menekankan 3 poin. Yakni pihak pekerja harus memasang pagar pembatas yang kokoh untuk jalan alternatif yang dilalui serta memasang, lampu penerangan hingga spanduk peringatan bagi pengendara. "Lampu penerangan ini sangat diperlukan, khususnya saat pengendara melintas pada malam hari," jelasnya. Ia mengungkapkan saat berkoordinasi dengan instansi terkait mengenai pengerjaan rehabilitasi jembatan, semestinya ditutup total. Tidak ada akses alternatif. Namun karena tidak ingin menyulitkan warga jika hendak ke Sungai Tuak atau sebaliknya, akhirnya disediakan atau dibuatkan jalur alternatif. "Sebenarnya tidak ada anggarannya untuk jalan alternatif tersebut. Karena memang harusnya ditutup dan tak ada warga yang melintas," tandas Edwin. (adv/asa)

Tags :
Kategori :

Terkait