Belum Dialiri PLN, Desa Ini Hanya Andalkan Genset Sampai Lima Jam

Rabu 13-11-2019,19:55 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Mesin genset berbahan solar yang digunakan warga untuk penerangan. (Rafii/DiswayKaltim) Kukar, DiswayKaltim.com - Desa Sebelimbingan dan Desa Muhuran, Kecamatan Kota Bangun belum menikmati listrik. Dua desa tersebut letaknya sangat jauh dari Gardu Induk di Kota Bangun. "Dari 21 desa di Kecamatan Kota Bangun cuma Sebelimbingan dan Muhuran yang belum teraliri listrik dan air," ucap Kepala Desa Sebelimbingan Terpilih Syaukani pada Disway Kaltim. Alasan lain karena hanya berisi 189 kepala keluarga. Tidak sebanding dengan jumlah biaya pemasangan yang dikeluarkan. Untuk menyikapi hal tersebut Syaukani berencana ingin bertemu dengan Dinas PU Kukar. Guna meminta izin membentangkan kabel listrik di bawah Jembatan Martadipura Kota Bangun. "Tapi sampai hari ini belum (ketemu, Red.) juga," lanjut Syaukani. Warga Sebelimbingan pun menggunakan mesin genset milik desa. Itu pun waktunya terbatas. Lima jam saja. Mulai pukul 18.30 hingga 23.30 Wita . Tiap rumah yang dialiri listrik dari genset dikenakan iuran Rp 150.000 per bulan. Atau Rp 5.000 per malamnya. Dengan melihat permasalahan yang dihadapi desanya Syaukani berencana menggunakan alokasi dana desa (ADD) untuk pengadaan solar pada 2020. Hal ini guna mengurangi beban warga. Dengan memangkas iuran listrik menjadi Rp 50.000 per bulan. "Penggunaan solar untuk genset, dengan iuran Rp 50.000 untuk beban daya 450 watt," pungkasnya. (mrf/boy)

Tags :
Kategori :

Terkait