Harga TBS di Paser di Bawah Ketetapan Kementan: Petani Meradang Pemkab Turun Tangan

Senin 25-07-2022,22:20 WIB
Reporter : Iklan Marketing
Editor : Iklan Marketing

  Paser, nomorsatukaltim.com - Meski telah ada surat edaran yang diterbitkan Kementerian Pertanian mengenai ketetapan harga Tandan Buah Segar (TBS), namun kenyataannya sampai saat ini belum ada realisasi dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Paser. Padahal dalam edaran tersebut, PKS wajib untuk tetap membeli dari petani swadaya minimal Rp1.600 per kilogram. Hal inilah menjadi dasar dilakukannya pertemuan oleh petani, FPKS dan Pemkab Paser. Dari pembicaraan ini selanjutnya akan dilakukan monitoring langsung ke pabrik sawit. "Bupati memerintahkan untuk segera ditindaklanjuti. Dijadwalkan secepatnya untuk turun monitoring ke PKS," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Paser, Katsul Wijaya, usai pertemuan di ruang Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Senin (25/7/2022). Saat ini kata Katsul, pihaknya tengah menyusun jadwal. Kemudian berlanjut dengan pemberitahuan kepada PKS. Sehingga nantinya yang menerima bisa memberikan jawaban. "Oleh karena itu perlu ada penjadwalan untuk penyampaian ke PKS. Tentu kita punya kewenangan. Sehingga penerima bisa memberikan jawaban paling tidak bisa menindaklanjuti," tuturnya. Sementara itu salah seorang petani sawit di Kabupaten Paser, Arbani mengatakan surat edaran dari Kementerian Pertanian diterbitkan sejak 30 Juni lalu. Tapi saat ini harga TBS mulai Rp 950 hingga Rp 1.300 per kilogram. Artinya tidak mengindahkan edaran dari Menteri Pertanian. "Kondisi yang ada saat ini, pabrik kelapa sawit di Kabupaten Paser tidak mengikuti harga kesepakatan tersebut. Petani ingin realisasi surat edaran menteri pertanian terkait masalah harga minimal Rp 1.600 per kilogram," terang Arbani. Arbani sangat berharap Pemkab Paser dan khususnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera turun meninjau harga TBS di PKS. |Dan menerangkan bahwa pabrik harus membeli sesuai surat edaran dari Kementerian Pertanian. "Supaya masyarakat percaya bahwa pemerintah hadir untuk membela mereka. Datang ke pabrik kelapa sawit, berhasil atau tidak itu urusan Tuhan. Jadi kami minta kepada pemerintah daerah untuk datang ke PKS," tegas Arbani. (adv/asa)

Tags :
Kategori :

Terkait