Modal Habis, Toko di Kandilo Plaza Kabupaten Paser Banyak Tutup

Senin 07-03-2022,17:25 WIB
Reporter : Achmad Syamsir Awal
Editor : Achmad Syamsir Awal

PASER - Pelaku usaha di Kandilo Plaza, Kabupaten Paser banyak yang menutup tokonya dampak pandemi Covid-19. Dari 600 lapak maupun toko yang disewa, setidaknya 10 di antaranya tutup. Penyewa memilih setop berjualan. Toko yang tutup ini didominasi penjual kain. "Ada yang tutup sejak awal pandemi. Penghasilan yang merosot dan tak pasti jadi alasan," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kandilo Plaza, Arsyad, kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN). Dikatakan Arsyad, di awal pandemi Covid-19 pedagang sempat diberikan keringanan retribusi. Yakni digratiskan pembayaran selama tiga bulan. Diketahui, untuk biaya sewa di Kandilo Plaza nominalnya bervariatif, mulai Rp 425 ribu, Rp 625 ribu bahkan ada Rp 5 juta per bulan. Semua itu tergantung ukuran toko atau lapak yang disewa. "Pendapatan pedagang menurun drastis. Ini ada yang tutup dikarenakan modalnya habis. Mereka (pedagang) terpaksa mengembalikan toko atau lapak yang disewa ke pemerintah (Pemkab Paser), karena tidak sanggup membayar retribusi," jelas Arsyad, Senin (7/3/2022).   Bahkan sejauh ini masih banyak pedagang di Kandilo Plaza yang belum melunasi pembayaran retribusi. Totalnya mencapai Rp 200 juta. Ia bilang bagi pelaku usaha yang ingin kembali berjualan tetap diminta lebih dulu membayar sisa sewa, sesuai lama tunggakan. "Rata-rata penjual kain, ini ramainya saat Ramadan atau momentum tertentu. Karena biasanya dalam sehari saja belum tentu laku walaupun satu lembar. Lanjut Arsyad, jika saat pengembalian lapak atau toko dan dibuktikan dengan surat pengembalian, secara otomatis tidak membayar sewa lagi kepada pemerintah daerah. Namun jika sekadar tutup tanpa adanya surat, maka otomatis tetap dipungut sesuai tunggakan. Terpisah, salah seorang pedagang pakaian di Kandilo Plaza, Nurhayati, mengaku sejak pandemi penjualan mengalami penurunan. Biasanya mampu meraup penghasilan kotor sampai Rp 2 juta, namun sekarang menurun hingga 80 persen atau kini Rp 400 ribu saat ramai. "Penghasilan tak menentu. Biasanya ramai saat momen tertentu seperti lebaran. Ya kami berharap ini Ramadan nanti ada lonjakan penghasilan," harap pedagang yang telah berjualan sejak 2008 silam. Sementara dari pantauan awak media ini di Kandilo Plaza, terlihat sangat sepi calon pembeli. Hanya konter ponsel silih berganti pembeli. Salon kecantikan hingga areal bermain anak bahkan kosong. Tak ada yang menyewa fasilitas permainan. (asa/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait