Pohon Tumbang, Sekolah dan Rumah Rusak

Senin 04-11-2019,16:43 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Destana menggelar simulasi penyelamatan bila terjadi bencana, seperti gempa kepada murid SDN 020 Sebengkok.(istimewa) Angin kencang menerjang Pulau Sebatik, Nunukan, Sabtu sore, mengakibatkan sejumlah bangunan di Desa Bukit Aru Indah dan Tanjung Aru, Sebatik Timur rusak. Bahkan beberapa rumah warga dan sebuah sekolah mengalami kerusakan berat. Salah seorang warga, Sahabuddin Sabtu (2/11) malam mengaku, angin kencang datang secara tiba-tiba. Ia menyebutkan, terdapat dua rumah dan satu sekolah yakni MTS YIIPS yang rusak berat karena hampir seluruh atapnya yang terbuat dari seng diterbangkan angin. Rumah tersebut adalah milik H Hermanto tiga petak, dan bengkel milik Iswantoro di Desa Tanjung Aru. Sedangkan sebuah rumah di Desa Bukit Aru Indah yang rusak adalah milik H Tahir. Puluhan warga berusaha bergotong-royong membersihkan bahan bangunan yang berserakan diterjang angin yang terjadi sekitar pukul 15.00 Wita. Sementara di Tarakan, hujan disertai angin menumbangkan pohon di Kelurahan Sebengkok, Tarakan Tengah. Lurah Sebengkok, Syakhril Alamsyah menjelaskan, pohon keminci yang tumbang nyaris menimpa rumah warga. Beruntung masih tertahan kabel listrik. ”Tim Pokja Destana Tarakan yang mendatangi lokasi, melaporkan aman. Pihak PLN juga sudah datang dan telah menangani permasalahan kabel yang tertimpa pohon," ujarnya. "Terima kasih Ketua RT 23 atas tindakan serta info yang cepat. Begitu juga babinsa dan bhabinkamtibmas yang tanggap ke lokasi," ujarnya. Pencegahan Untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman tanggap bencana, kelompok kerja dan sukarelawan Desa Tangguh Bencana (Destana) Sebengkok, menggelar simulasi penyelamatan bila terjadi gempa kepada murid SDN 020 Sebengkok, Sabtu (2/11). Simulasinya, ketika bel peringatan gempa pertama dibunyikan, siswa diarahkan keluar kelas, kemudian berbaris sambil menutup kepalanya dengan tas. Saat dibunyikan bel peringatan selanjutnya, murid dan guru diarahkan keluar dari sekolah dengan tertib. Selanjutnya dikumpulkan tim di pos pengungsian untuk pendataan. Mengetahui ada empat orang siswa yang tertinggal di gedung, dengan cepat beberapa orang tim bersama PMI melakukan penyisiran dan evakuasi terhadap empat orang siswa yang diketahui mengalami luka-luka. Dalam simulasi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan sebagai mentor Pokja Destana Sebengkok. Salah seorang guru SDN 020 Sebengkok, Fineben Siahaan mengaku, kegiatan itu sangat bermanfaat. Karena selama mengajar di sekolah ini, belum pernah dilakukan simulasi bencana terhadap guru dan murid. “Sedikit bingung saat gladi bersih tadi, karena siswa diarahkan keluar sekolah, kemudian dikumpulkan. Ternyata dikumpul seperti itu untuk mendata agar mengetahui berapa orang yang tertinggal d gedung sekolah,” ungkapnya. Fineben mengatakan, simulasi ini membantu mengedukasi murid terhadap penanganan bencana gempa bumi sejak dini. “Selama ini kan tidak mengetahui. Kalau sepengetahuan kita saat gempa lari selamatkan diri masing-masing. Tapi setelah simulasi ini, saya baru mengerti apa yang harus dilakukan,” bebernya. Lurah Sebengkok, Syahril Alamsyah menuturkan, simulasi diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat di Kelurahan Sebengkok agar turut terlibat dalam penanganan bencana. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tarakan, Willem menjelaskan, peran guru dalam simulasi sangat penting. Sebab tindakan guru akan diikuti murid. “Ke depan, guru bisa menerapkan simulasi ini. Gurunya tenang, murid juga ikut tenang. Kemudian setelah simulasi kami akan menggelar evaluasi untuk mencari kelemahan yang harus diperbaiki," katanya. (KON)  

Tags :
Kategori :

Terkait