Selamat jalan Susianto...
========== Samarinda, DiswayKaltim.com - Insan pers kembali berduka. Susianto atau lebih akrab disapa Santo, wartawan Balikpapan Pos, menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis pagi (31/10/2019), pukul 08.43 Wita, di RS Dirgahayu, Samarinda.
Santo kesehariannya bertugas di Tanah Grogot, Kabupaten Paser. Ia juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) periode 2017-2019. Yang akan berakhir masa kepengurusannya 19 November mendatang.
Bapak empat anak ini meniti karier di dunia wartawan mulai 2003 silam. Berbagai media telah dilalui. Hingga, lima tahun terakhir dia berkarya di Balikpapan Pos.
Santo dikenal baik oleh masyarakat Paser. Dari karya tulisannya, banyak membantu masyarakat di Bumi Daya Taka. Seluruh lapisan masyarakat yang mengenalnya merasa sangat kehilangan sosok Santo.
Ratusan ucapan turut berduka cita membanjiri grup WhatsApp. Tidak sedikit yang menceritakan kenangan bersama Santo.
Ketika DiswayKaltim.com, menghubungi Rusdi, rekan wartawan di Paser yang juga sekretaris PWI Paser. Ia mengaku kaget dengan info yang dia dapatkan.
Info tersebut dia dapatkan dari Grup WhatsApp PWI Kaltim. Awalnya dia tidak percaya. Tapi ketika dia berkomunikasi langsung via telepon ke Istri Santo, baru yakin. Rekan rekan kerjanya memang sudah tidak ada.
“Awalnya saya tak percaya. Saya coba hubungi mba Krisna (istri Santo, red.). Baru saya percaya,” katanya melalui telepon, Kamis (31/10/2019).
Tim DiswayKaltim.com pun langsung melayat ke rumah duka, yang berada di Jalan MT Haryono Samarinda. Serta berbincang-bincang dengan istri Santo.
Krisna menjelaskan, dirinya bersama Santo, Senin (28/10/2019) berangkat dari Tanah Grogot ke Samarinda. Rencananya, Santo akan mengikuti uji kompetensi wartawan (UKW) tingkat utama yang digelar Diskominfo Kaltim.
“Senin malam kami baru sampai di Samarinda. Rencananya bang Santo akan ikut UKW. Tiga hari. Mulai Rabu (30/10/2019) hingga Jumat (1/11/2019). Sabtunya kami baru pulang,” katanya, dengan mata yang berkaca-kaca.
Usai UKW hari pertama (30/10/2019), Santo terlihat sehat. Bahkan, Setelah itu, dia (Santo, red.) minta untuk makan Soto Makassar. Dia sempat ngobrol dengan salah satu calon Bupati Paser. Lumayan lama mereka teleponan.
“Pulang UKW itu masih segar. Sempat makan soto makassar. Masih sempat teleponan juga. Dua jam lagi dia Teleponan. Setelah itu, bang Santo langsung ngedrop, gak sadarkan diri,” jelasnya.
Melihat kondisinya seperti itu, Pukul 18.00 Wita, Krisna langsung membawa Santo ke RS Dirgahayu. Namun kondisinya tidak menunjukkan tanda-tanda membaik.
Hingga akhirnya, Santo menghembuskan nafas terakhirnya pukul 08.43 Wita.
Santo meninggalkan seorang isteri dan empat orang anak bernama Nabila (11), Atika (7), Aqila (4) dan Amelia (2).
Krisna menjelaskan, suaminya sebenarnya punya riwayat penyakit gula darah dan tekanan darah tinggi. 2017 lalu, Santo pernah mengidap penyakit stroke ringan.
Saat ini, Almarhum Susianto di semayamkan di rumah orangtuanya di Jalan MT Haryono Samarinda. Dan di kebumikan pukul 15.30 Wita, di TPU Cempaka, Jalan Suryanata, Samarinda. (mic/dah)