Pangan Lokal Kurang Pemasaran

Rabu 03-11-2021,07:00 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Kutai Barat (Kubar) memiliki ragam penganan atau pangan lokal. Baik dari komoditas umbi-umbian, beras, jagung, kacang-kacangan, sayuran, hingga ikan. Sayangnya belum semuanya dikembangkan secara maksimal. nomorsatukaltim.com - Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kubar, Sri Mulyani Gamas, dalam acara peringatan hari pangan sedunia tingkat kabupaten Kubar yang digelar di halaman kantor Ketapang Kompleks Perkantoran Pemkab Kubar, beberapa waktu lalu. “Di Kutai Barat ini memiliki banyak bahan pangan lokal yang belum dikelola secara maksimal. Budidayanya masih secara tradisional dan digunakan hanya untuk pemenuhan kebutuhan keluarga,” katanya dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Menurut Sri Mulyani, jika dikelola dengan maksimal maka usaha pangan lokal bisa mendatangkan keuntungan. Apalagi dibantu dengan teknologi internet sehingga pemasarannya kian mudah. Untuk itu dinas Ketapang akan menggerakan pola diversifikasi pangan. Tujuannya agar mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap satu jenis makanan pokok saja, seperti beras. Baca juga: Kebutuhan Pangan di Kutim Masih dari Luar Daerah Apalagi menurutnya, keamanan dan kandungan gizi pangan lokal cukup tinggi. Contohnya singkong atau ubi kayu. Produk ini bisa dikembangkan dalam berbagai jenis pangan. Untuk 2021, pihaknya telah membantu sejumlah kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengembangkan pangan lokal. Yaitu bantuan bagi kelompok wanita tani (KWT) dalam program kawasan rumah pangan lestari. Selain itu pemda Kubar juga rutin mengikuti festival pangan lokal tingkat provinsi dan kabupaten. “Tingkat provinsi dengan kategori penampilan terbaik, di tingkat kabupaten dengan menu beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA),” ucapnya. Sementara itu Bupati Kubar FX Yapan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Plt Asisten Dua Setda Kubar, Nopandel mengatakan, gerakan diversifikasi pangan yang digalakkan pemerintah daerah harus didukung semua pihak. Hal itu sejalan dengan tema Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober lalu, yaitu Tindakan Kita adalah Masa Depan Kita. “Hal tersebut tentu saja mengisyaratkan bahwa persoalan pangan bukan hal yang bisa disepelekan begitu saja, namun persoalan pangan menjadi konsen pemerintah karena jika terjadi krisis pangan di suatu daerah akan menyebabkan kegaduhan sosial,” ujarnya. Bupati FX.Yapan juga memberi penghargaan kepada pahlawan pangan, yakni para petani dan peternak di berbagai pelosok daerah. Menurutnya, kondisi pandemi COVID-19 secara global telah mempengaruhi hampir semua sektor ekonomi. Namun sektor pangan terbukti tetap bertahan. Ia juga mengajak kaum milenial untuk terjun ke dunia pertanian. Sebab saat ini era teknologi sangat membantu. “Seiring dengan majunya perkembangan zaman saya pun mengajak kepada anak-anak muda milenial agar tertarik untuk mengembangkan dunia pertanian, perkebunan dan perikanan dan ketahanan pangan di Kutai Barat. Semisal dengan tangan dapat dikemas sedemikian rupa melalui kreasi dan inovasi industri di bidang makanan yang semakin modern dan berkembang,” pesan kepala daerah. Terakhir, bupati mengapresiasi kerja keras dari semua pihak khususnya stakeholder terkait dalam mengembangkan potensi pertanian maupun peternakan di Kutai Barat. Khususnya pengembangan pangan lokal. Sementara Plt Asisten dua Nopandel beserta sejumlah pejabat sempat melihat bahkan mencicipi ragam pangan lokal yang dipamerkan oleh Dinas Ketapang. Mulai dari mi yang diolah dari tepung singkong, mi Jelore, kerupuk tepung bumbu, bubuk jahe instan, keripik singkong Balado, ikan asin Jelawat, abon ikan haruan, biji delima dan berbagai jenis pangan lainnya. Kemudian yang juga cukup menarik perhatian adalah teh bawang bromot yang kini mulai terkenal di jagat pangan lokal Kubar. Para pejabat sempat mencoba minuman khas Kutai Barat tersebut. Selain itu ada Gula’s yang terbuat dari nira aren asli dicampur kunyit mangga. Dalam kegiatan yang sama, dinas Ketapang juga menggelar lomba masakan pangan lokal yang diikuti 4 kelompok. Para pemenang diberikan hadiah dan piala. LUK/ZUL

Tags :
Kategori :

Terkait