Suami Jualan di Pasar, Istri Dicabuli Teman

Jumat 22-10-2021,14:14 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Kukar, nomorsatukaltim.com - “Engkau teman karibku lebih dari saudara. Jangankan makan minum, tidur kita bersama”. Itulah sepenggal lirik dari lagu H Mansyur S yang berjudul Pagar Makan Tanaman. Nah, judul tersebut sangat mirip sekali dengan apa yang dilakukan oleh AS (42) warga Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Di saat temannya sedang tidak ada, AS nekat mencabuli istri temannya tersebut, sebut saja Mentari (23) warga Muara Jawa. Baca juga: Kenal dari Facebook, Gadis Asal Sebulu Berakhir Dicabuli Akibat perbuatannya, kini AS harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan mendekam di sel Mapolsek Muara Jawa. “Pelaku sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 289 KUHP tentang Perbuatan Cabul dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara,” kata Kapolsek Muara Jawa Iptu Rachmat Andhika Prasetyo pada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN), Jumat (22/10/2021) pagi. Perbuatan bejat itu dilakukan AS pada Sabtu (16/10/2021) lalu sekitar pukul 11.30 Wita. Ketika itu AS sedang mendatangi rumah temannya untuk meminta buah pepaya. Namun saat itu, temannya tidak ada di rumah, hanya ada Mentari. “Jadi waktu pelaku mengetok pintu, yang membukakan pintu adalah istri temannya (korban,Red.), dan saat itu hanya mengenakan sarung saja,” jelas Andhika. Kemudian lanjut Kapolsek, saat Mentari membuka pintu, AS langsung beralasan mencari suami Mentari. “Setelah tahu temannya tidak ada di rumah atau sedang jualan di pasar. Pelaku tidak langsung pulang. Malah beralasan masuk ke rumah untuk buang air kecil di kamar mandi,” terangnya. Ketika itulah perbuatan tak senonoh dilakukan AS. Sewaktu melihat Mentari sedang cuci muka sambil menunduk di dekat kamar mandi. AS langsung meraba-raba tubuh Mentari. “Korban langsung berontak dan meminta tolong kepada pelaku untuk melepaskannya,” ujar Andhika. Tapi permintaan Mentari tak dianggap. AS terus meraba-raba bagian sensitif Mentari hingga ke dalam kamar. “Saat ketakutan, korban langsung mengambil handphone dan menghubungi suaminya, dan memberitahukan kalau di rumah ada pelaku. Bahkan suami korban dan pelaku sempat berbincang lewat handphone tersebut,” tuturnya. Karena nafsu sudah di ujung tanduk, AS kembali melanjutkan ulah bejatnya itu. Tanpa menyadari kalau handphone milik Mentari masih tersambung. Sehingga suami Mentari pun mendengar secara langsung suara Mentari yang menolak AS. “Korbannya bilang 'jangan om, jangan om'. Itu didengar oleh suami korban berulang-ulang. Sampai akhirnya pelaku sadar dan bergegas pergi dari rumah tersebut,” jelas Kapolsek. Mendengar istrinya diganggu oleh AS, suami Mentari bergegas pulang memeriksa kondisi istrinya. “Pelaku yang ketakutan langsung datang ke Polsek mencari perlindungan, dan setelah bukti-bukti lengkap, kasus ini baru dilaporkan secara resmi Kamis (21/10/2021) kemarin,” kata Andhika. Sementara itu, AS mengaku khilaf atas apa yang ia perbuat. “Saya kenal sudah lama. Bahkan sama suaminya sangat dekat hingga makan bersama,” akunya. Pertemanan antara dirinya dengan suami Mentari sudah berjalan selama 2 tahun, dan ia juga sering bertemu dengan Mentari. “Kadang dia (Mentari,Red.) pernah ke rumah saya juga. Ya sudah kenal betul. Tapi waktu itu saya benar-benar khilaf. Tidak bisa menahan nafsu karena melihat dia hanya mengenakan sarung,” ungkap ayah dari lima anak ini. (bay/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait