Sematan Abu Nawas itu ia buat lantaran sosok jenaka tersebut kerap menghadirkan keajaiban. Dalam konteks Jembatan Pulau Balang, diartikan sebagai; ajaib betul ada jembatan yang tak tersambung dengan jalanan.
“Karena jembatannya ada, tapi enggak fungsional karena dari sisi Balikpapan tidak ada jalan pendekat,” ujar Adam, belum lama ini.
Sempat Ditutup
USAI berita mengenai batalnya aksi penutupan akses menuju Pelabuhan Peti Kemas dan Jembatan Pulau Balang, di Km 13, Balikpapan Utara terbit di laman nomorsatukaltim.com. Di mana pemberitaan tersebut dibuat berdasarkan pengamatan langsung pada Rabu sore dilengkapi dengan kesaksian warga sekitar.
Pada Rabu malam, redaksi Harian Disway Kaltim menerima kabar bahwa penutupan tersebut sempat dilakukan. Dalam video yang diunggah akun Instagram @lintas_balikpapan. Penutupan dilakukan melibatkan beberapa orang, beserta 1 unit ekskavator.
Tampak beberapa orang tersebut membentangkan spanduk di bawah ekskavator yang membentangkan lengannya menutup jalan.
Hanya saja, aksi penutupan tersebut tak berlangsung lama lantaran terjadi proses musayawarah.
“Nah beneran ditutup tadi. Jadi pemilik lahan belum dibayarkan ganti rugi oleh pemerintah hingga saat ini. Sehingga melalui Kuasa Hukumnya, akses jalan di lahannya itu pun ditutup.”
“Namun pada sore hari saat teman mimin cek kesana penutupan sudah tidak ada lagi. Semoga lekas kelar ya masalahnya, jadi bisa lancar pengguna jalan disana, apalagi yang menuju peti kemas atau pulau balang,” demikian pernyataan yang disertakan pada unggahan tersebut.
Banyak warganet yang memberi tanggapan, mayoritas menyayangkan sikap Pemkot Balikpapan yang belum juga menyelesaikan proses ganti rugi. (ryn/ava)