Kubar, Nomorsatukaltim.com - Kerap terganggunya jaringan di Kutai Barat (Kubar) mendapat perhatian Wakil Bupati (Wabup) Edyanto Arkan. Ia meminta para pengelola proyek melapor kepada PT Telkom sebelum memulai kegiatannya. Permintaan ini terkhusus ditujukan bagi pengelola proyek di jalan trans Kalimantan (akses Kubar-Samarinda). Seperti proyek pembuatan drainase, pelebaran jalan dan kegiatan lainnya, yang dapat memutuskan kabel serat atau fiber optik, berdampak terhentinya akses Internet dan komunikasi telepon seluler. "Sebaiknya, sebelum adanya kegiatan itu harus berkoordinasi dahulu kepada PT Telkom," tegas Wabup Edyanto Arkan, Senin (4/10/2021) kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN). Baca juga: Banjir Di Kubar, Kampung Muara Beloan Menanti Bantuan Pihak Telkom, kata dia, sudah mengetahui, jaringan-jaringan kabel serat optik yang dipasang di dalam tanah. Karena Telkom selaku pemiliknya pasti memiliki peta jaringan tersebut. Sehingga gangguan jaringan tidak terjadi lagi. Seperti insiden tergeruk oleh alat berat dan sebagainya. “Jadi sebaiknya, setiap melakukan pekerjaan harus melibatkan PT Telkom. Kalau tidak, akan bisa mengganggu kepentingan yang luas,” katanya. Jika sudah terganggu jaringan komunikasi, tegas dia, tidak saja Pemkab Kubar. Tetapi semua pihak akan terganggu. Sementara itu, Suto Harsoyo, Koordinator pelaksanaan CAT wilayah Kubar dan Mahakam Ulu dari Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional VIII Banjarmasin mengatakan, peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang gagal ikut computer assisted test (CAT) Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) akan dijadwalkan ulang mulai 7-9 Oktober. “Nanti akan dilaksanakan pada Kamis (7/10/2021) setelah tes PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Karena dari pihak Telkom itu menjanjikan bisanya sampai hari minggu. Sehingga CAT SKD mulai dilaksanakan Senin (4/10/2021),” sebut Suto Harsoyo. Diwartakan sebelumnya, ratusan peserta tes CPNS di Kubar harus tertunda akibat gangguan jaringan internet, sejak Kamis (30/9/2021) hingga Jumat (1/10/2021). Padahal pihak Panitia Seleksi Daerah (Panselda) Kubar sudah mewanti-wanti agar selama tes CPNS tidak ada gangguan. Kerugian bagi peserta mengikuti CAT untuk SKD CPNS tidak hanya peserta yang berasal Kubar, melainkan dari sejumlah daerah. Peserta harus mengeluarkan biaya pemondokan, dan konsumi mandiri. Belum lagi biaya rapid test antigen. Karena yang sudah dibuat peserta, dipastikan sudah kedaluwarsa. Sehingga peserta harus rapid test antigen kembali. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BPPD) Kubar, Nopandel mengatakan, terkait gangguan jaringan sudah berkoordinasi dengan pihak PT Telkom Area Melak. Telkom mengakui ada gangguan dari sisi jaringan bawah tanah atau kabel fiber optik yang putus akibat proses penggalian pemancangan tiang listrik oleh PT PLN. "Kabel fiber optik terkena bor tiang listrik di Payan, Kecamatan Muara Lawa, dan Muara Pahu," kata Nopandel yang juga pelaksana tugas Asisten 2 Setkab Kubar. Padahal pihaknya, dari jauh-jauh hari sudah bersurat kepada PT Telkom, PT PLN maupun Dinas PUPR Kubar yang memiliki pekerjaan konstruksi di jalur kabel optik. Tujuannya, agar pekerjaan yang memiliki risiko menggangu jaringan internet diwaspadai hingga sembilan hari ke depan, sejak Rabu (29/9/2021). Untuk diketahui, jumlah keseluruhan peserta seleksi CPNS sebanyak 1.443 orang yang mengikuti tes SKD. Memperebutkan 201 formasi di Kubar. Masing-masing tenaga teknis 87 orang dan 114 orang tenaga kesehatan (nakes). Selain itu Pemkab Kubar juga mendapat alokasi formasi calon PPPK sebanyak 33 orang nakes dan 1.209 tenaga pendidik. Pelaksanaan tes di SMK 1 Sendawar. (luk/zul)
Kerap Gangguan Jaringan, Wabup Kubar: Lapor Telkom Sebelum Gali Tanah
Selasa 05-10-2021,08:00 WIB
Editor : admin12_diskal
Kategori :