Ditunggu Bertahun-tahun, Akhirnya Jembatan di Kukar Ini Dibangun

Senin 04-10-2021,00:03 WIB
Reporter : admin7 diskal
Editor : admin7 diskal

Kukar, nomorsatukaltim.com- Pembangunan jembatan penghubung antara Desa Anggana dan Desa Kutai Lama, akhirnya terealisasi. Setelah sempat masuk usulan ke meja DPRD Kukar, pertengahan 2021 lalu.

Kini jembatan yang diperkirakan sepanjang 50 meter tersebut, mulai terealisasi. Ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin belum lama ini. Memang diketahui jembatan ini sangat diharapkan, bahkan sejak puluhan tahun. Jembatan milik Pertamina satu-satunya disana sudah tidak difungsikan lagi sejak Februari lalu. Ujung-ujungnya, masyarakat harus melewati jalan alternatif di Desa Sidomulyo. Itu pun kondisinya sama memprihatinkan. "Ketika nanti Jembatan ini jadi, harapan kami bisa meningkatkan perekonomian di Kecamatan Anggana," ungkap Rendi pada awak media. Peningkatan perekonomian masyarakat tentu menjadi tujuan pemerintah. Tentunya baik arus lalu lintas kebutuhan barang, juga mengharapkan pertumbuhan ekonomi sektor pariwisata religi. Ketika warga luar Anggana, diantaranya dari Kecamatan Muara Badak, Marangkayu dan sekitarnya akan berziarah ke Makam Raja di Kutai Lama. Bisa melalui akses jembatan ini. Memperdekat jarak dibanding biasanya melewati Desa Tanah Datar, Kecamatan Muara Badak. Berbicara target, proyek jembatan yang memakan anggaran senilai Rp 11,5 miliar ini akan dilakukan selama 116 hari. Paling tidak akhir tahun sudah rampung. Rendi pun mewanti-wanti CV Cahaya Utama (CU) selaku pelaksana proyek bisa melakukan tepat waktu. Agar masyarakat bisa segera menikmati akses yang diharapkan sejak lama ini. Di sisi lain, Camat Anggana, Rendra Abadi mengapresiasi terlaksananya pembangunan jembatan penghubung Desa Anggana dan Desa Kutai Lama ini. Menjadi jawaban dari harapan warganya yang sudah menuntut pembangunan ini sekian tahun lamanya. Selain meningkatkan roda perekonomian, juga menjadi akses penting dan sangat vital, yang dibutuhkan saat ini. Selama ini kata Rendra selama jembatan milik Pertamina yang tidak difungsikan lagi, warga hanya memanfaatkan fery penyebrangan. Itu pun terbatas hanya untuk sepeda motor. Dengan biaya Rp 5 ribu sekali menyebrang. Sedangkan untuk kendaraan roda 4 ke atas, harus menggunakan jalan alternatif di Desa Sidomulyo yang juga dalam keadaan rusak. "Mobil harus putar lewat jalur Sidomulyo tadi," jelas Rendra. Nantinya, jelas Rendra jembatan yang dibangun ini akan bisa dilalui oleh pengendara roda 2 maupun roda 4. Sehingga tidak perlu lagi masyarakat mengambil jalur yang lebih jauh lagi. Diketahui, selain menghubungkan dua desa tadi. Jembatan ini pun diperkirakan akan mempermudah akses lainnya, yakni Desa Sidomulyo, Desa Handil Terusan, dan Desa Sungai Meriam. Selain itu juga mendekatkan akses Kecamatan Anggana dan Kecamatan Muara Badak. (MRF/FDL)
Tags :
Kategori :

Terkait