Nomorsatukaltim.com - Sudah memasuki hari keempat jaringan internet IndiHome belum sepenuhnya pulih. Sementara jaringan Telkomsel mulai membaik, meski belum sekencang sebelumnya. Pelaku usaha mulai menjerit. Jenis usaha perdagangan online menjadi salah sektor yang paling merasakan imbas gangguan layanan internet TelkomGroup, yang berlangsung sejak Minggu, 19 September 2021. Di Samarinda, seorang pengusaha online shop mengonfirmasi nilai kerugian mencapai Rp 3 juta selama mengalami internet down. Fadila Setya Rahayu, enterpreneur di bidang fashion mengandalkan jaringan internet. Mulai dari promosi, proses tawar-menawar hingga transaksi dilakukan di dunia maya. Tak ayal, dia mengatakan, terhentinya layanan internet dalam dua hari itu menjadi kendala berarti baginya dalam melangsungkan usaha. "Karena jaringan internet adalah faktor penunjang utama dari bisnis saya. Dengan adanya gangguan internet begitu, ya jadi terpaksa tertunda pekerjaan saya. Merugikan sangat sih," cerita Fadilah, kemarin. Sebab, dengan menurunnya kapasitas layanan internet, Fadilah terpaksa menyetop aktivitasnya berdagang secara virtual itu. Karena, percuma memaksakan, bilang dia, foto-foto barang dagangan sama sekali tak bisa diupload. "Biarpun bisa satu gitu, tapi ada beberapa customer saya yang gak bisa akses Instagram, karena jaringannya susah. Jadi ya saya setop saja semuanya," bilang pelanggan setia IndiHome. Konsukensi dari penyetopan itu bahkan, ia menerima komplain dari pelanggan tetapnya. Masalahnya, katanya, ada beberapa customer yang memerlukan barang cepat. Hal itu, lanjut dia, bisa berakibat menurunnya kepercayaan pelanggan. Selain harus kehilangan peluang meraup cuan jutaan dari berjualan. Dua jenis kerugian; materil dan immateril itu yang menurutnya menjadi dampak terbesar dari terhentinya layanan internet IndiHome. "Bidang bisnis saya kan di online shop, jualan dan promosikan barang saya secara online, jadi kalau semisalkan terjadi kendala seperti kemarin, kerugian saya bisa sampai kisaran Rp 1-3 jutaan dalam sehari," ungkap Fadilah kepada Disway Kaltim. Sementara kendala internet dialami selama dua hari. 20-21 September. Bahkan di hari ketiga, kapasitas internet diakui masih belum stabil sepenuhnya. "Kalau gak salah Minggu (19/9) itu mulai sore ya. Terus pagi (20/9) mulai normal. Sekarang (21/9) sore sudah gangguan lagi." "Ini saya paksa up saja sih pelan-pelan walaupun viewers turun banget karna servernya down lagi," akunya. Fadilah menitip harapan kepada provider, agar gangguan layanan serupa tidak terjadi lagi. Dia juga berharap, penyedia layanan internet memperbaiki manajemen risiko. Atau paling tidak, katanya, provider menyediakan back up plan ketika terjadi gangguan. Agar tidak berlarut-larut. Karena menurutnya, sebagai pelanggan, dirinya sudah memenuhi kewajiban, membayarkan tarif dan mengikuti semua ketentuan. "ni kan jelas ya mengganggu atau menghambat banyak kegiatan, gak hanya online shop saja. Dan juga, kita ini kan bayar tidak boleh telat. Jadi kualitas layanannya harus sesuai juga sama yang diberikan kepada kami," katanya. Berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, volume transaksi secara daring melalui e-commerce pada kuartal II/2021 mencapai 4,8 juta transaksi dengan nominal Rp 1,12 triliun. Jika dibagi secara rata, maka per bulan transaksi belanja online sekitar Rp 186 miliar rupiah. Secara rata-rata, maka dalam sehari kurang lebih Rp 6,2 miliar rupiah.
IndiHome Belum Pulih, Pernyataan Telkom Ditunggu
Kamis 23-09-2021,08:48 WIB
Editor : Yoyok Setiyono
Kategori :