Agar Bisa PTM, Satgas COVID-19 Kutim Beri Syarat

Rabu 15-09-2021,19:30 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Kutim, nomorsatukaltim.com – Tim Satgas COVID-19 Kutai Timur (Kutim) telah memutuskan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berjalan 20 September nanti. Untuk dapat menggelar PTM, sekolah minimal bisa menembus 50 persen angka vaksinasi siswa. Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang mengatakan, pelaksanaan PTM tentunya tidak diterapkan secara menyeluruh di kutim. Melainkan secara bertahap sesuai dengan kesiapan sekolah itu sendiri. “Meski sekolah dibuka 20 September mendatang, tentunya hanya beberapa sekolah yang diusulkan. Juga sudah menerapkan protokol kesehatan dan melihat sarana penunjang lainnya,” ucap Kasmidi kepada nomorsatukaltim.com-Disway News Network (DNN). Salah satu yang dilihat oleh Tim Satgas COVID-19 Kutim adalah tingkat vaksinasi siswa. Sekolah diharapkan dapat mencapai 50 persen angka vaksinasi. Selain itu juga diputuskan bagi sekolah yang belum siap, dipastikan tidak dapat menggelar PTM. “Baik itu sekolah favorit, sekolah negeri atau swasta. Semuanya harus dinilai sesuai rekomendasi Tim Satgas COVID-19 Kutim,” tuturnya. Ia juga meminta kepada Dinas Pendidikan (Disdik) untuk tidak terburu-buru menggelar PTM. Semuanya harus mempertimbangkan kondisi dan perkembangan COVID-19 di lingkungan sekitar sekolah. “Karena PTM yang dijalankan masih terbatas. Sambil terus melihat kondisi pandemi ini,” imbuhnya. Kemudian jika ada pengajar yang tidak bisa divaksin karena alasan tertentu. Maka sekolah akan menyiapkan sistem mengajar pada guru tersebut secara daring. Dengan begitu proses belajar tidak akan terganggu. “Untuk pengajar vaksinasi sudah tinggi. Tapi mungkin ada guru yang tidak bisa divaksin karena ada penyakit dan sebagainya. Ini juga harus disiapkan oleh sekolah,” tuturnya. Kasmidi mengatakan, PTM ini masih bersifat terbatas. Tetapi perlahan-lahan akan terus ditingkatkan. Pertama sekolah yang bisa gelar PTM hanya mengisi 50 persen daya tampung kelas. Kemudian meningkat jadi 70 persen dengan naiknya angka vaksinasi siswa. “Begitu juga dengan prokesnya. Hingga nantinya bisa berjalan normal,” tandasnya. (bct/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait