76 Tahun Indonesia Merdeka, 215 Desa di Kaltim Belum Rasakan Listrik

Jumat 20-08-2021,19:08 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Jumlah desa di Kalimantan Timur yang belum teraliri listrik terus menurun. Akan tetapi dari 1.038 desa, masih ada 215 desa yang belum menikmati aliran listrik.

Menurut Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN, Muhammad Ikbal Nur, sampai kemarin, sudah ada 823 desa yang menerima layanan PLN.

“Sepanjang tahun ini, PLN berhasil menerangi 24 desa terpencil di  wilayah Kalimantan Timur dan Utara,” kata Muhammad Ikbal Nur, Kamis (19/8).

Desa berlistrik yang diresmikan tersebar di 7 kabupaten. Yaitu 13 desa di Krayan, Kabupaten Nunukan yang terdiri dari Kelompok Desa Terang Baru dan Kelompok Desa Brian Baru.

Kemudian 2 desa di Kabupaten Kutai Timur, yaitu Desa Cipta Graha dan Desa Mukti Lestari. Selanjutnya ada 1 desa di Kabupaten Tana Tidung, yakni Desa Seputuk. Selanjutnya 2 desa di Kabupaten Kutai Barat yaitu Desa Jambu Makmur dan Desa Muara Gusik.

1 desa di Kabupaten Kutai Kartanegara yakni Desa Perian juga menerima listrik. Sedangkan di Kabupaten Paser ada Desa Lomu, Desa Riwang, Desa Perapat, dan Desa Sungai Batu. Di wilayah utara, ada Desa Sidobangen Kelay di Kabupaten Berau. 

Menurut data PLN, di Kalimantan Utara dari 482 desa, sebanyak 309 desa sudah teraliri listrik. Masih ada 173 desa yang belum dilistriki. “Kami berkomitmen untuk mewujudkan rasio desa di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 100% di tahun 2022," jelas Ikbal.

Muhammad Ikbal Nur menjelaskan, dalam merampungkan proyek infrastruktur ketenaga-listrikan bagi 24 desa tersebut, PLN telah menggelontorkan investasi sebesar Rp 47,5 miliar.

“Dengan dinyalakannya 24 desa berlistrik ini terdapat potensi sambungan pelanggan baru sebanyak 2.378 pelanggan yang tersebar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara,” ujar Ikbal.

Ikbal yang pada acara peresmian tersebut didampingi General Manager PLN UIW Kaltimra Saleh Siswanto, menyatakan dengan bertambahnya desa yang sudah dialiri listrik PLN, kini rasio desa berlistrik di Kalimantan Timur menjadi 79.29% dengan rasio elektrifikasi sebesar 94.79%, sedangkan di Kalimantan Utara sebesar 64.11% rasio elektrifikasi sebesar 96.64%.

Assisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekda Provinsi Kaltim, Abu Helmi, menyatakan pemerintah mengawal proyek pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.

“Kami siap memberikan dukungan penuh untuk membantu PLN apabila dalam perjalanan melistriki negeri terdapat kendala dilapangan. Sinergi yang telah terjalin baik harus ditingkatkan demi pemerataan listrik di Kaltim,” kata Abu Helmi.

Sekretaris Daerah Kaltara, Suriansyah mengakui besarnya investasi yang dibutuhkan untuk membangun di daerah terluar. 

“Kita sama-sama tahu bahwa di Kalimantan Utara terdapat desa terdepan, terluar, tertinggal (3T) dan juga Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dimana keberadaan listrik amat dibutuhkan oleh masyarakat. Maka dengan telah masuknya listrik PLN, masyarakat sangat bersyukur karena kualitas kehidupannya meningkat berkat listrik,” urai Suriansyah.

Anggota DPR RI Deddy Yevri H. Sitorus, mengungkap bahwa tantangan PLN dalam melistriki desa-desa terpencil sangat besar.

“Dalam melistriki Krayan, saya melihat tiang-tiang harus dipotong sebelum dinaikkan ke pesawat,” kata tokoh masyarakat Kaltara itu.

Tags :
Kategori :

Terkait