AGSI-GLK Sukses Bedah Sejarah Kerajaan Martapura Literasi 400-1635

Kamis 05-08-2021,22:32 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) dan Gerakan Literasi Kutai (GLK)  menggelar webinar sejarah nasional lewat aplikasi Zoom,  membedah buku Kerajaan Martapura dalam literasi sejarah Kutai 400-1635 yang ditulis oleh Muhamad Sarip, Sabtu (31/7/2021) siang.

Dosen Ilmu Sejarah FIB Universitas Indonesia Ita Syamtasiyah Ahyat dan si penulis  jadi pembicara dengan pembahasan meninjau kembali Sejarah Kerajaan (Kutai) Martapura. Ketua GLK Kukar, Erwan Riyadi mengatakan, webinar ini bukanlah yang pertama dan satu satunya membahas sejarah lokal dalam konteks bukan berdasar mitos, melainkan sebuah tulisan yang dapat dipertanggungjawabkan. "Sementara ini, kami belum punya buku yang valid tentang sejarah Kutai. Ambil contoh buku Salasilah Kutai yang diterbitkan oleh Pemda itu kan konteksnya bukan buku sejarah, meskipun di dalamnya ada muatan-muatan sejarah," kata Erwan. Berbeda dengan buku karya Muhammad Sarip , buku ini ditulis dengan kaidah penulisan sejarah sehingga dapat dibedakan fakta sejarah berdasarkan hasil kajian dan mana yang bersumber dari cerita-cerita rakyat. Bicara Kutai sendiri terlalu banyak berkembang cerita-cerita tidak berlandaskan fakta yang kuat dianggap sebagai kebenaran. Padahal masih banyak fakta yang belum diungkap. Dari webinar ini diharapkan menjadi momentum pembukaan fakta-fakta sejarah yang dikumpulkan penulis, terutama sehari sejarah kerajaan Martapura di kecamatan Muara Kaman. "Kutai Kartanegara itu kan berdiri pada abad 13, Aji Batara Agung Dewa Sakti raja pertamanya. Nah yang ini (Martapura) kan berdiri pada abad ke lima. Dua kerajaan yang berbeda," bebernya. Masyarakat diharapkan mendapat informasi yang komprehensif soal sejarah Kerajaan Martapura melalui webinar ini.(top)
Tags :
Kategori :

Terkait