Pengiriman perdana SF-05 ke Pertamina Hulu Mahakam ditandai dengan pemukulan gong oleh Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Supply dan Analisis Biaya SKK migas , Widi Santuso. Didampingi Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina (Persero), Basuki Trikora Putra dan Direktur PHM, Danar Dojoadhi di Balikpapan, Rabu Siang (23/10/2019).
Balikpapan, DiswayKaltim.com – Pertamina mulai menggunakan formula khusus SF-05 (Smooth Fluida-05). Untuk dipakai dalam proses pemboran di Blok Mahakam.
Pengiriman perdana SF-05 ke Blok Mahakam dilakukan pada Rabu (23/10/2019). Disaksikan Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Supply dan Analisis Biaya SKK Migas, Widi Santuso, Direktur Pemasaran Korporat Pertamina, Basuki Trikora Putra, dan VP Strategic Marketing, Waljiyanto.
Dari pejabat pertamina daerah, tampak menghadiri, Direktur Pertamina Hulu Mahakam, Eko Agus Sarjono, Pjs GM Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Yulianto Triwibowo, serta Pjs GM Marketing Operation Region (MOR) VI Balikpapan, Muhammad Hariansyah.
Direktur Pemasaran Korporat Pertamina, Basuki Trikora Putra mengatakan, penggunaan SF-05 merupakan sinergi bisnis antara Direktorat Pemasaran Korporat, RU V Balikpapan dan Pertamina Hulu Mahakam (PHM) sebagai pengelola Blok Mahakam.
“Kebijakan ini telah mendapat persetujuan SKK Migas baik secara teknis maupun komersial,” katanya. Karena persetujuan itu, sebanyak 700 KL SF-05 mulai dikirimkan untuk membantu proses pemboran Blok Mahakam. Harapannya, produksi menjadi lebih maksimal.
SF-05 merupakan fluida pemboran berbasis treated-oil (Synthetic oil-based mud). Digunakan untuk meningkatkan kinerja aktivitas pemboran minyak. SF-05 telah memenuhi standar kualitas, baik yang ditetapkan SKK Migas maupun PHM.
SF-05 diproduksi RU V Balikpapan dan telah memiliki standar internasional. Keunggulan produk ini lebih ramah lingkungan. Karena kandungan aromatik rendah. Aman digunakan. Menghemat pemakaian aditif lainnya, serta kompatibel dengan berbagai kondisi pemboran.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai Analisis Biaya SKK Migas, Widi Santuso mengakui dukungannya terhadap keputusan para kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) menggunakan SF - 05. Karena fluida tersebut merupakan produk dalam negeri yang telah teruji.
“Penggunaan produk dalam negeri diharapkan dapat mendukung kegiatan optimasi produksi di kegiatan hulu migas. Sekaligus menciptakan penghematan biaya operasi dengan tetap melaksanakan kegiatan operasi sesuai dengan kaidah keteknikan yang baik serta aman,” jelasnya. Perlu diketahui, sebelum dipakai Blok Mahakam, Pertamina telah mengirimkan SF-05 untuk pemboran di Algeria.
Widi Santuso menerangkan, peningkatan penggunaan produk dalam negeri menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional. Serta daerah operasi kegiatan usaha hulu migas.
“Hasil uji coba produk SF ini diharapkan menunjukkan kinerja yang baik sehingga dapat menjadi pengganti bagi produk sejenis dari luar negeri yang masih digunakan saat ini,” ucap Widi Santuso.
SF-05 akan digunakan pada 5 sumur di Blok Mahakam. Sumur-sumur itu akan dibor pada periode Oktober 2019 hingga Februari 2020. Total kebutuhan SF-05 mencapai 1.500 KL. Akan dikirimkan dalam tiga tahap. Sebanyak 700 KL pada tahap perdana, kemudian 400 KL pada pertengahan November 2019. Dan terakhir sebanyak 400 KL pada Desember 2019.
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk SF-05 mencapai 57 persen. Telah memenuhi ketentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2013 tentang penggunaan produk dalam negeri pada kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, sinergi perusahaan, dan anak perusahaan.
SF-05 juga telah mendapatkan hak paten. Juga telah dilakukan assessment berbasis ISO 9001 QMS Surveilance oleh salah satu Mud Service dengan hasil Level A Well-Developed QMS.
Sementara Manajer Senior Kapasitas Nasional SKK Migas, Bayu Murbandono menegaskan pihaknya senantiasa melakukan sinergi strategis dengan KKKS, BUMN/BUMD, industri penunjang hulu migas, kementerian/lembaga dan lembaga penelitian dan riset teknologi. Sinergi dimaksudkan untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. “Supaya kita mampu menggantikan produk luar negeri (substitusi),” jelasnya.
PHM diharapkan menurunkan penggunaan oil base mud impor selama masa kontrak 2 tahun sebagai wujud nyata dukungan terhadap produk dalam negeri yang memiliki kualitas sesuai standar internasional. Keberhasilan uji coba ini, SKK Migas akan mengimplementasikan kepada KKKS lain yang masih menggunakan produk impor.
Direktur PHM Danar Dojoadhi menambahkan dari perhitungannya penggunaan SF-05 bisa menghemat pemgeluaran 12 persen. "Bisa hemat up to 12 persen. Dari sisi lokasi pengiriman juga lebih dekat. Dipastikan lebih hemat," ujarnya. (fey/eny)