Beras Bansos PPKM Menggunakan Beras Lokal

Selasa 27-07-2021,10:12 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Pemerintah menargetkan awal Agustus 2021, penyaluran bantuan beras bansos PPKM dapat tersalurkan seluruhnya. Hingga 26 Juli 2021, penyaluran untuk wilayah Kalimantan Timur telah mencapai 16 persen. 

Hal itu terungkap saat Menteri Koordinator Kementerian Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PKM) Muhadjir Effendi meninjau langsung gudang Bulog di Jalan Sutoyo, Gunung Malang, Kota Balikpapan, pada Senin sore (26/7/2021). Muhadjir mengatakan selama PPKM Darurat Pemerintah memberikan bantuan beras 10 kilogram untuk keluarga penerima manfaat. Langkah ini untuk meringankan masyarakat selama program tersebut berjalan. “Saya minta untuk beras impor tidak digunakan untuk pembagian bansos ini. Tadi sudah saya lihat beras-beras impor 2-3 tahun lalu ditaruh ditempat sendiri yang digunakan untuk bansos ini beras lokal,” kata Muhadjir memastikan. Dengan adanya program bansos beras kata dia, penyerapan beras petani akan lebih maksimal. Apalagi untuk meningkatkan daya beli beras petani. Ia menyebutkan sejak Program Bansos PPKM ini untuk wilayah Kaltim telah tersalurkan sebanyak 16,4 persen. Targetnya bisa tersalurkan seluruhnya hingga awal Agustus. Bukan hanya di Kaltim namun juga di Kalimantan Utara (Kaltara). “Di Kaltim ini sekarang baru tersalur 16,4 persen jadi masih banyak yang harus dikerjakan. Targetnya akhir Juli atau awal Agustus itu semua sudah tersalur untuk Kaltim dan Kaltara,” sebutnya. Dalam kunjungan itu, pihaknya juga minta Bulog menyerap beras para petani lokal khususnya Kaltim dan Kaltara. Rencananya pada Agustus juga Bulog akan kembali menyerap beras hasil produksi petani lokal. “Saya kira kalau sudah seperti ini sudah bagus untuk pasokkan untuk bulan Agustus kita siap lagi untuk menyerap lagi,” ujarnya. Muhadjir juga mengingatkan, agar beras yang dibeli ke petani dengan harga yang layak. Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Terutama bisa meningkatkan daya beli petani. “Karena itu pembelian dari yang punya otoritas kami minta supaya bisa terkendali dengan baik, jangan sampai merugikan petani,” katanya. Upaya yang dilakukan ini agar dari sektor hulunya dapat dapat memperoleh harga yang layak. Dalam kesempatan itu, Pimpinan Wilayah Bulog Kanwil Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimra) Arrahim K Kanam menuturkan, bahwa dalam penyerapan beras lokal telah melakukan koordinasi dengan sejumlah kelompok tani khususnya daerah produksi. “Disini (Kaltim) di Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Tadi pagi sudah koordinasi dengan poktan-poktan dalam rangka penyerapan beras wilayah Kaltim Kaltim untuk tiga bulan kedepan kita aman,” katanya. Adapun untuk ketahanan pangan beras. Arrahim menambahkan ketersediaan aman hingga 3 bulan kedepan. Mengingat dalam waktu dekat akan masuk panen. “Kaltim perhitungkan 3 bulan kedepan aman,” imbuhnya. "Untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat baik dalam masa PPKM, maupun program pemerintah lain, pada prinsipnya kami siap melayani kualitas yang baik. Hal ini karena beras yang ada di gudang Bulog kami rawat sesuai standar yang berlaku. Sebelum kami salur kan pun, bisa dipastikan kualitasnya baik," imbuh Arrahmim. Sebagai informasi, jumlah Keluarga Peneriman Manfaat (KPM) di Kaltim sebanyak 111.536, dengan total beras yang disalurkan sebanyak 1.115 ton. Masing-masing KPM akan menerima sebanyak 10 Kilogram. KPM terbanyak di wilayah Kota Samarinda 23.374, Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 17.718 KPM dan Balikpapan sebanyak 14.778 KPM. Selanjutnya, Kabupaten Penajam Paser Utara 13.457 KPM, Kabupaten Paser 11.871 KPM, Kabupaten Kutai Timur 11.610 KPM, Kabupaten Kutai Barat 7.920 KPM, Kota Bontang 4.971 KPM, Kabupaten Berau 4.818 KPM dân terakhir Kabupaten Mahakam Ulu 1.019 KPM. (fey)
Tags :
Kategori :

Terkait