Dosen STAIS Demo Tuntut Gaji
Senin 14-06-2021,19:20 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal
Kutim,nomorsatukaltim.com – Jika biasanya yang berdemo adalah mahasiswa atau buruh. Senin (14/6) siang justru dosen yang melakukan. Akar masalahnya karena gaji para pengajar dan karyawan di Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) belum dibayar. Bahkan upah para dosen sudah tertahan selama 6 bulan lamanya.
Demo tersebut digelar di halaman kampus STAIS. Layaknya aksi massa dari mahasiswa, mereka juga menggelar orasi dan membuat poster tuntutan. Tak lupa pula megaphone sebagai pengeras suara. Selain itu, dosen-dosen ini juga melakukan aksi segel kampus. Pagar depan kampus STAIS dipasangi spanduk bertuliskan kampus pendidikan Islam itu sedang bermasalah dan harus disegel.
Tuntutan utama adalah segera melakukan pencarian gaji. Mengingat sudah tertunggak 6 bulan lamanya. Untuk diketahui, pembiayaan STAIS selama ini masih mengandalkan dana hibah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim. Sehingga ketika dana hibah tak cair, maka tak ada sumber pemasukan untuk kampus tersebut.
Sementara kabar yang beredar, tahun ini hibah yang dimaksud tidak masuk dalam input Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Tentu hal ini semakin membuat para dosen gerah dan memaksa pihak yayasan dan pimpinan kampus untuk bergerak.
Perwakilan Dosen STAIS, Mustatho mengatakan, aksi ini merupakan puncak kesabaran dari para dosen dan karyawan kampus. Karena sebelumnya sudah ada pembicaraan dengan pihak yayasan dan Ketua STAIS. Namun hanya janji terus yang diberikan, hingga akhirnya terjadi aksi demontrasi tersebut. “Karena semuanya sudah tidak tahan. Hingga akhirnya kami melakukan aksi hari ini,” ucap Mustatho.
Tuntutan utama aksi tersebut tentu meminta melakukan pencarian gaji secepatnya. Jika memang diyakini bakal cair tahun ini, bisa mencari dana talangan terlebih dahulu. Hingga berbagai operasional kampus bisa kembali berjalan.
“Kedua, tentu harus berpikir mencari bentuk pendanaan lainnya. Agar hal ini tak terulang ke depannya,” tegasnya.
Ia juga mengatakan, pada tahun sebelumnya keterlambatan gaji memang sering terjadi. Namun karena proses pencairan dana hibah. Biasanya terjadi pada awal tahun, sekitar 3 bulan pertama. Tetapi 6 bulan tanpa gaji ini semakin memperjelas jika dana hibah tidak masuk dalam APBD.
“Kalau menunggu APBD perubahan bisa-bisa kami baru gajian di akhir tahun. Hal ini harus diubah, harus ada terobosan dari pihak kampus,” paparnya.
Terpisah, Ketua STAIS Kutim, Arif Rembang Suko mengatakan, para dosen agar bersabar terkait pencairan gaji ini. Sebab dirinya mendapat penjelasan langsung dari Bupati Kutim jika dana hibah pasti cair.
“Kalau tidak bulan ini atau bulan depan,” ucapnya, singkat. (bct/zul)
Tags :
Kategori :