Waw, Arkeolog Temukan Jejak Peradaban di Wilayah IKN

Minggu 30-05-2021,20:19 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Ekplorasi wilayah Ibu Kota Negara (IKN) terus dilakukan berbagai pihak, termasuk Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Hasilnya, ditemukan sejumlah bukti peradaban kuno yang cukup penting untuk diteliti lebih lanjut.

Seorang arkeolog Profesor Riset Dr Harry Truman Simanjuntak mengemukakan fakta baru tentang peradaban lama yang menghuni kawasan Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU). Kini masuk dalam wilayah IKN. Penemuan situs itu berlokasi di dalam sebuah gua yang letaknya di antara pegunungan dan hutan primer. Ia menggambarkan bahwa akses yang ditempuh tim untuk sampai ke sana sangat sulit sekali. Dari upaya ekskavasi tim arkeologi, ditemukan sejumlah artefak. Seperti sisa peralatan berbahan batu. Beberapa fosil tulang manusia dan bagian gigi yang belum diketahui secara pasti, apakah gigi manusia atau hewan. Harry menyebut tim arkeologi akan meneliti lebih lanjut apa yang sudah ditemukan di sana, termasuk meneliti fragmen tulang manusia. Namun demikian, penemuan itu menjadi bukti adanya peradaban dan aktifitas manusia yang sudah mengenal cara-cara hidup dengan menggunakan alat dan mendiami kawasan tersebut. "Jarak lurusnya (penemuan situs) sekitar lima kilometer dari titik nol IKN. Artinya masuk zona inti dari IKN," ujarnya. Pria yang pernah mendapatkan penghargaan Sarwono Award dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) atas pengabdiannya di bidang arkeologi selama lebih dari 30 tahun itu meyakini, penemuan sejumlah artefak itu berusia ribuan tahun. Yang menarik perhatiannya yakni adanya benda-benda seperti cangkang kerang. Padahal letak penemuan situs jauh dari laut atau sungai. Sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa manusia yang dulunya mendiami kawasan tersebut telah mampu menempuh perjalanan jauh untuk mencari makanannya. Ditambah lagi adanya penemuan bekas pembakaran yang mengisyaratkan kemampuan intelegensi manusia pada saat itu sudah mampu memanfaatkan api. "Artinya mereka sudah mampu memanfaatkan api untuk mengolah makanan atau setidaknya untuk menghangatkan tubuh. Itu baru salah satu gua sebagai tonggak awal hunian di wilayah ini," urainya. Temuan-temuan itu rencananya dianalisis lebih lanjut. Hasilnya akan disampaikan kepada pemerintah pusat untuk menjadi pertimbangan pengambilan keputusan dalam upaya membangun IKN. (ryn/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait