Konsumsi Pertamax dan Pertamax Turbo Naik 20 Persen di Kalimantan

Jumat 28-05-2021,21:50 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Sejak dilaksanakan Program Langit Biru (PLB) pada akhir Maret lalu, konsumsi BBM Pertalite dan Pertamax di enam wilayah Kalimantan mengalami kenaikan. PLB diluncurkan di Kota Pontianak, Mempawah, Kotawaringin Timur, Balikpapan, Samarinda dan Banjarmasin.

Program tersebut diluncurkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan BBM berkerangka RON (Research Octane Number) tinggi 90 yang dimiliki jenis Pertalite. Nilai RON tinggi menghadirkan BBM yang lebih ramah lingkungan. Pertamina Marketing Operation Regional Kalimantan mencatat kenaikan konsumsi BBM yang memiliki RON tinggi tidak hanya dialami oleh jenis Pertalite saja. Namun dialami juga oleh produk BBM nonsubsidi lainnya. “Kami mencatat selama kurun waktu dua bulan terakhir ini, BBM nonsubsidi jenis Pertamax, Pertamax Turbo di wilayah yang menerapkan PLB mengalami peningkatan konsumsi yang cukup signifikan,” jelas Susanto August Satria, Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina MOR Kalimantan pada Jumat (28/5/2021). Satria menuturkan, kenaikan konsumsi tersebut yaitu untuk Pertalite naik 57 persen dari konsumsi rerata sebelum PLB 547 KL/hari menjadi 861 KL/hari, Pertamax mencatat kenaikan 20 persen dengan konsumsi sebelum PLB 130 Kl/hari menjadi 157 KL/hari. Sedangkan Pertamax Turbo yang mempunyai nilai RON paling tinggi yaitu 98 di kelas produk gasoline mencatat kenaikkan konsumsi 17 persen% di mana sebelum PLB konsumsi di 6,9 Kl/hari menjadi 8,1 KL/hari. “Dari catatan dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini, dapat disimpulkan bahwa masyarakat sudah lebih mempertimbangkan dan memilih produk Pertamina dengan nilai RON tinggi yang terbukti lebih ramah lingkungan, pembakaran sempurna, jarak tempuh lebih jauh dan pastinya menjaga performa mesin lebih awet,” kata Satria. Saat sosialisasi PLB di SPBU MT Haryono, operator SPBU mengungkapkan beberapa kali dirinya menemukan pengemudi ojek online menggunakan produk Pertamax. Salah satunya Supriyanto, warga Balikpapan yang menggunakan Pertamax untuk kendaraannya selama bekerja. “Menggunakan Pertamax, mesin motornya lebih awet, tarikan lebih enteng dan pastinya jarak tempuh lebih jauh,” kata Supriyanto. Sementara itu Arif yang tergabung dalam komunitas Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) Balikpapan yang mengendarai BMW GS 1200 sangat terbantu dengan kehadiran Pertamax Turbo bagi moge-nya. “Tarikan motor terasa lebih ringan, suara mesin lebih halus, touring lebih aman. Saya berharap Pertamina tetap menjaga kualitas, tetap menjaga RON-nya sehingga produk Pertamax Turbo maupun Pertamax semakin digemari masyarakat,” ujarnya. Atha Milzam, pengguna motor matic mempunyai pengalaman tersendiri setelah mengikuti PLB. Sebelumnya motornya menggunakan BBM RON 88 dan setelah menggunakan BBM RON 90 Pertalite, Atha menerangkan, “Tarikan motornya lebih ringan dan jarak tempuh lebih jauh.” Satria menyebut, Pertamina menghadirkan BBM nilai RON tinggi yaitu angka RON 90 untuk Pertalite, RON 92 untuk Pertamax dan RON 98 untuk Pertamax Turbo. Ketiga produk tersebut memiliki keunggulan yang lebih ramah lingkungan dan pembakaran yang lebih sempurna. Selain BBM jenis gasoline dengan nilai RON tinggi, Pertamina juga menghadirkan BBM untuk mesin diesel atau sering disebut jenis gasoil yaitu Dexlite dengan nilai Cetane Number (CN) 51 dan Pertadex yang mempunyai nilai CN 55 tertinggi di kelasnya. Semakin tinggi nilai CN maka emisi buang semakin ramah lingkungan dan menjamin kinerja mesin tetap tangguh bertenaga. “Pengguna kendaraan agar mengikuti menyesuaikan dengan buku manual kendaraannya dalam memilih BBM supaya mesin lebih awet dan berkontribusi pada terciptanya udara yang lebih bersih,” tutup Satria. (fey/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait