RSPB Akan Bangun RS Khusus Jantung

Minggu 25-04-2021,13:38 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Selain COVID-19, penyakit lain seperti jantung dan stroke masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Sehingga Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) bertekad memulai pengerjaan proyek pembangunan rumah sakit khusus jantung.

Direktur RSPB M Noor Khairuddin menyebut, rencana pembangunan fisik rumah sakit khusus tersebut telah berproses. Bahkan dari segi perizinan tata kota sudah selesai. "Sekarang kami sedang mengurus izin prinsipnya," ujarnya, Jumat (23/4/2021). Menurutnya, fasilitas kesehatan khusus penyakit jantung yang diinisiasi Pertamina Medika Indonesia Health Care (IHC) itu, dirancang untuk menjadi yang terbesar di Kalimantan. Ia juga menyebut, lokasi yang dipilih yakni tepat di seberang RSPB. Dengan luas lahan sekitar 7,2 ribu meter persegi dan akan dibuat bertingkat sampai empat lantai. Ia berharap pengerjaan fisik bangunan sudah bisa dimulai di akhir 2021. "Kami sedang berdiskusi dengan beberapa stakeholder terkait dengan bentuk bangunan, elevasi dan sebagainya," ungkapnya. Ia memastikan fasilitas kesehatan baru itu akan berjalan seiring dengan rencana penambahan tenaga medis. Karena tidak mungkin bisa diisi dari sumber daya manusia (SDM) yang sudah ada di RSPB. Meski demikian, saat ini RSPB juga punya tenaga spesialis dan pelayanan poli jantungnya sendiri. "Masih dihitung berapa (tenaga medis) yang dibutuhkan, tergantung bed dan layanan apa saja yang kita ingin tampilkan. Karena ada spesifikasi khusus, perawatannya akan terpisah, jadi pasti akan ada penambahan," imbuhnya. Sebelumnya, rencana pembangunan rumah sakit tersebut telah mencuat sejak akhir 2020. Kala itu, berdasarkan data RSPB, menunjukkan kebutuhan pelayanan kesehatan jantung di Kota Minyak cukup tinggi. Dalam sehari, poli klinik jantung bisa menerima kunjungan 80 sampai 90 orang pasien. Sebagian besar pasien memerlukan tindakan medis. Namun belum ditunjang dengan fasilitas yang memadai. Alhasil, rata-rata pasien akan dirujuk ke rumah sakit yang ada di daerah lain. Misalnya ke Samarinda atau rumah sakit yang ada di Pulau Jawa. Bahkan bagi sebagian pasien jantung memerlukan penanganan di luar negeri. Sehingga membutuhkan biaya dan waktu yang tak sedikit. (ryn/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait