Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Cricket masih menjadi cabang olahraga (cabor) unggulan Balikpapan. Apalagi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim 2018 lalu di Kutai Timur sukses keluar sebagai juara umum.
Kesuksesan itu tentu menuntut mereka berada di level yang sama pada Porprov Kaltim 2022. Yang harus ditunjukkan terlebih dahulu di Pra Porprov tahun ini (belum dijadwalkan).
Belum lama ini, lima atlet dan 1 pelatih Balikpapan masuk dalam kontingen Kaltim yang berlaga di Kartini Cup di Bali, 4-13 April lalu. Yang sayangnya, mereka tak mendapat apa-apa.
Hal ini kemudian disoroti oleh Ketua Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Balikpapan Bun Yamin. Menurutnya, penampilan skuat Kaltim dan kelima atlet Balikpapan secara khusus. Tidak seperti yang diharapkan. Sehingga perlu adanya evaluasi besar. Karena skuat tersebut akan berlaga di PON Papua Oktober mendatang.
"Masih butuh latihan ekstra lagi. Khusus Kaltim, tentu kewenangan Pengprov PCI Kaltim untuk meninjau lebih mendalam kalau mau medali PON di Kaltim di kategori putri,” kata Bun Yamin.
Diketahui, 5 atlet dan 1 pelatih asal Balikpapan tersebut adalah Adhe Marselina, Ni Putu Andriani, Hatifah, Sri Wahyuni, dan Anngraini Waisman. Serta pelatih M Haris.
Karenanya, Bun Yamin tak merasa perlu meliburkan latihan atletnya. Meskipun masih berada di bulan Ramadan. Para atlet Kota Minyak tetap berlatih intensif. Walau program peningkatan fisik dikurangi, paling tidak kualitas teknik, mental bertanding, dan kekompakan tim tetap terjaga. Karena terdekat, mereka akan menjalani laga kualifikasi Porprov.
“Latihan tetap meski belum ada agenda apa-apa bisa dilaksanakan tahun ini. Setidaknya, para atlet tetap menjaga sentuhan bermainnya,” tambahnya.
Senada dengan Bun Yamin, Sekretaris Umum PCI Balikpapan Yudho Prasetyo bilang. Bahwa latihan harus terus dilakukan, sehingga saat kalender kejuaraan ada, para atlet sudah siap.
“Atlet tetap jaga kondisi sembari menunggu informasi kualifikasi Porprov,” ujarnya singkat. (fdl/ava)