Samarinda, nomorsatukaltim.com - Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) akhirnya turut ditunda. Dari yang seharusnya digelar Agustus tahun ini. Ditunda hingga tahun 2023. Kadispora Kaltim Agus Tianur bilang, sejak awal ia sudah memprediksi bahwa Popnas memang akan ditunda.
Impian atlet muda di kelas pelajar untuk berlaga di multi ajang Popnas tahun ini dipastikan pupus. Kemenpora mengeluarkan edaran pada 19 April 2021. Yang menyatakan bahwa Popnas 2021 ditunda ke tahun 2023. Edaran itu ditandatangani oleh Ketua Bapopsi, Candra Bhakti.
Penundaan Popnas ini sejatinya tidak mengejutkan. Malah cenderung melegakan. Seperti Kaltim misalnya. Tanpa Popda (dibatalkan), mereka tentu tak bisa mengirim atlet terbaik yang idealnya diambil dari para peraih medali di Popda.
Sempat muncul wacana bahwa siapa yang akan mewakili Kaltim nantinya. Diserahkan sepenuhnya pada cabor masing-masing. Melalui seleksi internal. Tapi tetap saja, masa persiapan sangat sedikit. Karena olahraga baru diperbolehkan beraktivitas kembali terhitung awal tahun ini.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim Agus Tianur mengaku penundaan ini seperti yang diprediksi sebelumnya. Karena di tengah pandemi, penyelenggaraan Popnas yang bakal melibatkan 6.950 peserta ditambah 2 ribu ofisial. Akan menciptakan kerumunan yang masif.
Tuan rumah; Sumsel dan Babel tentu akan terbebani dengan penerapan protokol kesehatan. Yang tentu akan menguras tenaga dan biaya ekstra. Pun dengan kontingen tamu, persiapan yang minim akan membuat Popnas tidak akan berjalan sengit seperti biasanya.
"Kita prediksi juga bukan semata alasan pandemi, tapi kesiapan tuan rumah karena Popnas tahun ini jumlah pesertanya membeludak. Karena semua daerah bisa mengikuti semua cabor," kata Agus Tianur, Selasa 20 April 2021.
"Tuan rumah tidak akan siap dengan peserta yang jumlahnya dua kali lipat. Dan itu berkaitan dengan anggaran. Yang mana dana yang ada pasti sejumlah seperti Popnas sebelumnya, yang pesertanya dibatasi karena mengikuti seleksi terlebih dahulu," imbuhnya.
Lebih lanjut, Agus bilang kalau dengan penundaan ini. Atlet dan pengurus cabor tidak perlu berkecil hati. Malah mestinya bisa mengambil sisi positifnya. Karena toh, jika dipaksakan. Tetap tidak akan baik untuk semuanya.
"Estimasi pemerintah Juli mulai masuk sekolah. Artinya jika rencana itu berjalan lancar. Maka persiapan bisa lebih dimaksimalkan kembali, karena olahraga di sekolahan bisa berjalan. Bisa panjang lagi persiapan untuk meraih prestasi terbaik Popnas nantinya," pungkasnya.
Seturut dengan penundaan Popnas, ajang liniernya – ASEAN Schools Games 2021 juga telah dipastikan ditunda penyelenggaraannya. (frd/ava)