Kukar, Nomorsatukaltim.com - Jalan rusak di Desa Tanah Datar, Kecamatan Muara Badak banyak dikeluhkan masyarakat. Selain pengguna jalan yang antre berjam-jam, kondisi ini berdampak pada kunjungan pariwisata. Salah satunya Pantai Panrita Lopi.
Pengelola Pantai Panrita Lopi, Ahmad mengaku jumlah kunjungan cukup drastis selama adanya jalan rusak di Desa Tanah Datar. Kemacetan yang terjadi, membuat sejumlah calon pengunjung terpaksa mengurungkan niatnya berwisata, hingga memutar balik kendaraan untuk kembali.
"Banyak yang putar balik karena bosan menunggu macet panjang. Masa, perjalanan ke Muara Badak ke Samarinda ditempuh kurang lebih 3 jam perjalanan, padahal normalnya cuma 1 jam saja," ungkap Ahmad yang akrab disapa Daeng Lompo.
Penurunan jumlah pengunjung itu dipersentasekan anjlok drastis hingga 60 persen. Padahal normal kunjungan di Pantai Panrita Lopi biasanya di angka enam ribuan pengunjung.
"Saya harap persoalan jalan rusak ini segera terselesaikan. Sebab, banyak dampak yang ditimbulkan akibat kemacetan yang terjadi di Desa Tanah Datar. Misalkan saja ada pengendara yang butuh kamar kecil, sementara di lokasi (Desa Tanah Datar) tidak ada toliet umum," paparnya.
Daeng Lompo menjelaskan, kondisi ini bisa juga berdampak pada sektor pariwisata di Kecamatan Muara Badak, secara luas. Misalnya UMKM di lokasi wisata yang bergantung pada tingkat kunjungan wisatawan. Tentu akan berpengaruh terhadap pendapatan mereka.
Kedepan persoalan ini tidak kembali terulang, dalam rangka meningkatkan pariwisata di Kecamatan Muara Badak, khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara. Menurutnya sektor pariwisata ini sifatnya jangka panjang dan terus akan berkembang.
"Jika memiliki persoalan dan tidak segera tertangani, tentunya harapan meningkatkan perekonomian kerakyatan dari sektor pariwisata akan sia-sia," tutupnya. (sam)