Mau ke Desa Sandaran di Kutim? Mutar Dulu Lewat Berau

Selasa 30-03-2021,23:37 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Kutim, nomorsatukaltim.com – Akses jalan menjadi masalah utama di Kutim. Sebab banyaknya infrastruktur jalan yang belum ditingkatkan. Sementara perkembangan penduduk semakin padat. Bahkan ada dua desa di Kecamatan Sandaran, justru lebih nyaman melewati Berau.

Desa tersebut adalah Desa Sandaran dan Tanjung Mangkalihat. Sebenarnya ada dua jalur menuju ke dua desa tersebut. Jalur pertama melalui Desa Susuk, terus ke Desa Manubar. Kemudian harus menembus kebun Kelapa Sawit PT Hanurata dulu, sebelum sampai di kedua desa tersebut. Kemudian jalur kedua bisa lewat Tepian Terap, masuk ke daerah Biduk-biduk menuju Teluk Sulaiman. Melewati sedikit Teluk Sumbang agar bisa tembus ke Desa Sandaran dan Tanjung Mangkalihat. Anggota DPRD Kutim, Agusriansyah Ridwan yang mengungkapkan hal tersebut. Berdasar laporan masyarakat, jalur kedua lebih representatif untuk dilalui. Sementara jalur pertama kondisinya rusak berat. Padahal jalur pertama itu semuanya masuk wilayah Kutim. Ia pun meminta pemkab dapat memperhatikan kondisi ini. “Walau jauh memutar, tapi mudah dilalui. Maka Kutim juga harus buat jalan yang representatif pula,” ucapnya. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai, jika kondisi jalan bisa diperbaiki pasti akan jadi pilihan utama. Mengingat jarak tempuh lebih pendek. Sehingga warga pun tak perlu lagi memutar melintasi kabupaten tetangga. “Ini harus jadi prioritas menurut saya,” tegasnya. Ia menceritakan, kondisi jalan memang tak seluruhnya rusak parah. Namun hanya beberapa titik yang rusak. Selain itu, badan jalan juga menyempit saat masuk wilayah perusahaan sawit. Karena hanya tanah, kondisi cuaca juga mempengaruhi. “Jika turun hujan semakin sulit untuk dilewati. Makanya banyak warga memilih lewat jalur memutar. Meskipun lebih jauh,” bebernya. Apalagi Desa Sandaran dan Tanjung Mangkalihat ini merupakan kawasan paling ujung. Akses terhadap fasilitas kesehatan dan pendidikan pun sulit dijangkau. Jika tidak ada upaya peningkatan infrastruktur tentu masyarakat semakin terisolir. “Selain harus meningkatkan fasilitas kesehatan, juga dibarengi perbaikan jalan. Karena selama ini hal itu yang dikeluhkan,” ungkapnya. Memang di Kutim masih banyak kecamatan yang cukup jauh untuk di akses. Sandaran, Busang dan Karangan adalah contohnya. Memang perlu waktu untuk membuka kawasan terisolir itu. Mengingat rencana pembangunan juga harus disusun dengan rapi. “Saya rasa ini penting. Tapi pemkab perlu melihat lagi mana yang diprioritaskan. Agar menyesuaikan dengan keuangan daerah,” tandasnya. (bct/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait