Batu Bara Sentuh Harga Tertinggi dalam 2 Tahun Terakhir

Senin 29-03-2021,21:17 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Jakarta, nomorsatukaltim.comHarga kontrak batu bara termal ICE Newcastle yang aktif ditransaksikan di bursa berjangka menguat 1,6 persen minggu lalu. Pada perdagangan terakhir, harga si batu hitam ditutup di USD 95 per ton.

Kini harga batu bara berada di rentang level tertingginya dalam dua tahun. Sepanjang 2021, harga batu bara sempat menyentuh level USD 98,4 per ton. Hanya saja setelah itu harganya melorot. Kenaikan harga batu bara minggu lalu tak terlepas dari adanya isu disrupsi pasokan di Negeri Kanguru. Hujan deras dan banjir terparah dalam 50 tahun telah menutup pelabuhan ekspor batu bara terbesar di dunia. “Dampak dari penutupan pelabuhan Newcastle Australia ini kemungkinan paling parah dirasakan India,” tulis Clyde Russel, seorang kolumnis Reuters. Curah hujan lebih dari 1 meter di beberapa tempat dalam beberapa hari terakhir dan ancaman lebih banyak yang akan datang menyebabkan penutupan jalur kereta api dari tambang batu bara di Hunter Valley, utara Sydney, dan pemuat batu bara di Newcastle Port, yang mengirimkan sekitar 158 juta ton bahan bakar tahun lalu. Sebagian besar batu bara yang dikirim dari Newcastle adalah batu bara termal berkalori tinggi yang digunakan di pembangkit listrik. Bersama dengan beberapa jenis batu bara yang digunakan untuk membuat baja. Sebagian besar ekspor Newcastle ditujukan ke pelanggan jangka panjang di Asia. Seperti Jepang dan Korea Selatan. Namun dalam beberapa bulan terakhir terjadi peningkatan pengiriman volume batu bara termal ke India. Fenomena ini tidak biasa terjadi. Karena India biasanya lebih memilih batu bara yang murah. Di saat yang sama perselisihan China yang sedang berlangsung dengan Australia atas berbagai masalah telah menyebabkan Beijing memberlakukan larangan tidak resmi. Atas impor batu bara dari pengekspor batu bara kokas terbesar di dunia dan nomor dua dalam batu bara termal: Australia. Akibatnya, aliran batu bara di seluruh Asia terpaksa diatur kembali. India membeli batu bara termal Australia dalam volume yang meningkat dan China menyedot kargo Indonesia yang sebelumnya akan dikirim ke India. Impor India dari Australia mencapai lebih dari 5 juta ton sebulan sejak Oktober. Untuk Maret ini, impor India dari Australia diperkirakan oleh Refinitiv sebesar 6,7 juta ton. Naik dari 6,13 juta di Februari dan sejalan dengan 6,8 juta di Januari lalu. Sementara pengiriman dari pelabuhan Newcastle kemungkinan akan dilanjutkan dalam beberapa minggu ke depan. Kerugian akibat banjir dalam waktu yang relatif singkat akan memperketat pasokan batu bara di pasar lintas laut Asia. Inilah yang membuat harga si batu legam naik belakangan ini. (cnbc/qn) Sumber: Harga Batu Bara Tembus US$ 95, Ternyata Ini Pemicunya
Tags :
Kategori :

Terkait