Samarinda, nomorsatukaltim.com – Seleksi Timnas U-16 dan U-19 di Kaltim hampir memasuki fase akhir. 110 talenta terbaik dari 9 daerah di Kaltim (minus Mahulu) telah adu hebat di seleksi tingkat provinsi. Menurut tim seleksi yang juga pelatih tim sepak bola PON Kaltim, Rahmad Hidayat. Agenda ini sangat bagus untuk Kaltim. Kenapa?
Untuk memilih calong penghuni Timnas U-16 dan U-19. PSSI diketahui melibatkan seluruh asosiasi level kabupaten/kota dan provinsi dari seluruh Indonesia. Karena dalam tahapan seleksi. Talenta muda berbakat harus melewati seleksi tingkat kabupaten/kota terlebih dahulu. Yang digawangi Askab PSSI masing-masing daerah.
Mereka yang lolos, kemudian diadu lagi di level provinsi. Untuk selanjutnya mengikuti seleksi tingkat nasional. Sebelum masuk ke TC Timnas.
Di Kaltim sendiri, saat ini telah memasuki fase seleksi tingkat provinsi. Total 110 pemain muda dari 9 daerah di Kaltim. Minus Kabupaten Mahakam Ulu yang tidak mengirim perwakilannya. Menjalani seleksi di Stadion Rondong Demang, Tenggarong. 13-14 Maret 2021.
Dikatakan tim seleksi yang juga pelatih tim sepak bola PON Kaltim, Rahmat Hidayat. Dari 110 orang tadi. Akan dikerucutkan menjadi 88 pemain. Untuk kemudian dibagi menjadi 4 tim. Dan kembali diseleksi lebih intensif.
“Rencananya, pemain yang lolos seleksi ini. Sesuai informasi dari Asprov, datanya akan kita berikan ke Asprov Kaltim terlebih dulu. Baru nanti oleh Asprov Kaltim akan disampaikan ke pusat,” kata Rahmad, Minggu 14 Maret 2021.
Rahmat melanjutkan, berdasar informasi dari pelatih Timnas U-16, Bima Sakti. Asprov diminta menyiapkan 20 hingga 22 pemain terbaik. Untuk kembali diseleksi di tingkat nasional.
“Cuma kapan waktu dan tim penilai kita belum dapatkan informasinya lagi,” terang Rahmat.
Di luar berapa anak Kaltim yang akan lolos ke fase akhir. Rahmat menilai program seleksi yang melibatkan seluruh daerah ini sangatlah positif. Karena anak-anak usia dini kini berani bermimpi menjadi pemain timnas.
Lantaran akses seleksinya sangat jelas. Jenjangnya ada. Tidak perlu masuk ke akademi klub profesional. Karena secara teknis, anak-anak dari seluruh Sekolah Sepak Bola (SSB) punya kans yang sama untuk mengikuti seleksi.
Tahun ini saja, Rahmad melihat antusiasme anak-anak itu sangat kentara. Apakah nantinya ada yang jadi perwakilan Kaltim atau tidak. Itu urusan belakang. Toh lambat laun, dengan jenjang seleksi seperti ini. Seluruh SSB akan semakin serius menyiapkan talenta emasnya.
“Sangat positif ya, kita bisa menumbuhkan lagi antusias pemain muda untuk mengikuti seleksi seperti ini. Jadi bisa lihat potensi anak Kaltim di dunia sepak bola. Kalau tidak seperti ini kan malah nanti asal main comot pemain bagus dan tak bisa dipertanggung awabkan,” ujarnya.
“Malahan dengan adanya proses seleksi yang ketat sepeti ini akan kelihatan kualitas mereka. Semua pemain punya peluang yang sama untuk bisa memperkuat timnas nantinya,” pungkasnya. (frd/ava)